Anonymous Berhasil Retas Situs Kepolisian, Parlemen dan Mahkamah Agung Kanada

KANADA (Jurnalislam.com) – Hacker Anonymous bersumpah untuk melanjutkan serangan cybernya hari Senin yang selama akhir pekan kemarin berhasil menutup sementara situs-situs Parlemen Kanada, Mahkamah Agung serta kepolisian Toronto dan Ottawa.

"Ini belum berakhir," sebuah kelompok yang mengaku menjadi kelompok hacker Anonymous mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad  (23/11/2014), seperti diberitakan media. "Bahkan, kami baru mulai."

Polisi Toronto menegaskan bahwa website Toronto Police Service terputus selama sekitar satu jam di hari Ahad  tapi menolak berkomentar lebih jauh. Kota ini merupakan kota keempat terbesar di Amerika Utara dengan penduduk sekitar 2,8 juta.

Situs The City of Ottawa masih beroperasi dan Mahkamah Agung Kanada mengatakan Anonymous tidak mengakses sistem mereka karena Pengadilan Mahkamah tidak beroperasi (offline) selama akhir pekan. Situs polisi Ottawa masih belum bekerja, kata penduduk Ottawa.

Para hacker mengatakan serangan itu untuk menunjukkan dukungan bagi remaja Ottawa yang pada bulan Mei dituduh melakukan panggilan darurat palsu di berbagai kota di seluruh Amerika Utara, menyebabkan beberapa departemen kepolisian mengaktifkan tim SWAT mereka. Kegiatan ini disebut "menampar keras" dan hacker percaya remaja ini telah dijebak.

"Kami tidak akan beristirahat, kami tidak akan berhenti, sampai polisi mengakui kesalahan mereka dan melepaskan semua tuduhan terhadap pemuda yang tidak bersalah tersebut."

Friday, nama petugas yang menyelidiki remaja tersebut, muncul secara online selama sekitar satu jam setelah The City of Ottawa dibajak.

Semua situs kembali hidup dan berjalan pada Senin pagi kecuali situs milik kepolisian Ottawa.

Sebuah akun Twitter dengan nama @AerithTOR mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Orang yang mengklaim memiliki hubungan dengan Anonymous,

Menurut Youth Criminal Justice Act Kanada, remaja yang diduga terlibat dalam insiden tersebut terlalu muda untuk diidentifikasi, tetapi ayahnya mengatakan anaknya tidak bersalah.

Dia mengadakan konferensi pers di Ottawa pada hari Ahad dan mengatakan bahwa ada dua alat penyadap ditanam di bola-bola lampu di rumahnya.

Menurutnya para hacker yang memberitahu bahwa ada "sinyal audio" yang berasal dari rumahnya dan bahwa ia harus memeriksa lampu-lampu di rumahnya. Dia melakukan hal tersebut dan menemukan dua alat penyadap.

Sebuah surat kabar Ottawa meminta sang ayah melalui telepon agar reporter mereka bisa berbicara dengan anaknya. Setelah itu sebuah tweet segera muncul, "Baru saja didapat informasi bahwa si pemuda mungkin akan berbicara kepada media dalam beberapa hari mendatang." [ded412/anadolu agency]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.