Anak-anak Gaza Kembali ke Sekolah Setelah Mengalami Perang Selama 50-hari

GAZA (jurnalislam.com)  – Setidaknya setengah juta anak-anak kembali ke sekolah mereka di Jalur Gaza pada hari Ahad (14/09/2014). Sebelum kelas reguler mereka dimulai akan banyak diberikan perhatian khusus dan konseling psikologi yang bertujuan untuk membantu anak-anak menghadapi trauma perang.

PBB dan pemerintah setempat mengatakan bahwa terdapat lebih dari 250 sekolah yang rusak dan sekitar 90 fasilitas pendidikan PBB juga digunakan sebagai tempat penampungan untuk puluhan ribu pengungsi Palestina.

"Prioritas utama sekarang adalah memastikan bahwa setelah periode dukungan psikososial, termasuk penggunaan teater untuk teknik pengembangan, para siswa dapat kembali ke kurikulum reguler mereka," kata Pierre Krähenbühl, Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB, yang menyelenggarakan lebih dari 200 sekolah di Gaza.

Dia juga mengatakan bahwa UNRWA telah mempekerjakan lebih dari 200 konselor yang akan membantu sebanyak 240.000 siswa di sekolah-sekolah.

UNRWA mengatakan 64,000 pengungsi masih ditampung di 20 sekolah Gaza.

Wakil Menteri Pendidikan Gaza, Zeyad Thabet, juga mengatakan total 26 sekolah di wilayah itu telah hancur, sementara 232 sekolah telah rusak selama perang.

Di Shejaia, kawasan Gaza di mana ratusan rumah rusak atau hancur, sekolah telah kehilangan beberapa siswa, staf dan fasilitas mereka akibat perang.

Kementerian Pendidikan Palestina bersama dengan badan-badan internasional dan nasional juga akan ambil bagian dalam memberikan dukungan psikososial untuk seperempat juta siswa di sekolah umum Gaza.

Para pejabat kesehatan yang ditugaskan oleh Hamas mengatakan bahwa lebih dari 2.100 orang, kebanyakan warga sipil, dan 500 di antara mereka anak-anak telah tewas dalam perang.

The Human Rights Watch merilis sebuah laporan pada hari Kamis yang menuduh  zionis Israel melakukan kejahatan perang dengan menyerang tiga sekolah UNRWA, sekaligus menewaskan 45 warga Palestina, termasuk 17 anak-anak, yang berada di dalam atau di dekat fasilitas tersebut. [ded412/Aljazeera]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.