GAZA (jurnalislam.com)– Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mendesak militer Israel menghentikan sementara serangan udara dan menarik pasukannya dari sebagian Kota Gaza pada Ahad (28/9/2025). Desakan itu disampaikan setelah pihaknya kehilangan kontak dengan dua tawanan Israel.
“Nyawa kedua tawanan berada dalam bahaya nyata, dan pasukan Israel harus segera mundur ke selatan Jalan 8 dan menghentikan operasi udara selama 24 jam mulai pukul 18.00 hari ini untuk memungkinkan upaya penyelamatan para tawanan,” tulis Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya.
Menurut Al-Qassam, hilangnya kontak disebabkan oleh intensitas serangan udara dan darat Israel dalam 48 jam terakhir di wilayah selatan Kota Gaza.
Sebelumnya, Al-Qassam juga pernah mengumumkan kehilangan kontak dengan seorang tawanan Israel-Amerika, yang kemudian dibebaskan beberapa hari setelah pengumuman tersebut.
Sejak operasi militer besar-besaran di Kota Gaza, Israel berulang kali memerintahkan warga Palestina untuk mengungsi ke selatan. Namun di tengah desakan internasional, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap menegaskan di Majelis Umum PBB bahwa pihaknya akan “menyelesaikan tugas” di Gaza.
Data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza mencatat sedikitnya 66.005 orang gugur, mayoritas warga sipil, akibat genosida Israel. Angka tersebut dianggap kredibel oleh PBB.
Sementara itu, dari 251 orang yang diculik pada serangan 7 Oktober tahun lalu, militer Israel menyebut masih ada 47 orang yang ditahan di Gaza, termasuk 25 orang yang dinyatakan telah tewas. (Bahry)
Sumber: TNA