SOLO (Jurnalislam.com) – Selang satu hari pasca diresmikannya kantor cabang Medis dan Aksi Kemanusiaan (Me-DAN) Soloraya, relawan Me-DAN langsung bertugas. Mereka mengevakuasi korban banjir Wisma IDC di daerah Plalan, Joyotakan, Serengan, Solo, Ahad (19/6/2016).
Tingginya curah hujan yang turun sejak Sabtu malam mengakibatkan sungai Bengawan Solo meluap. Tak ayal beberapa daerah rawan banjir kota Solo yakni Joyotaka, Sangkrah, Semanggi, Kampung Sewu, Solo baru dan tempat lain mengalami kebanjiran.
Sobri anggota MeDAN mengatakan banjir kali ini lebih besar setelah tahun 2007 silam. Setelah pemkot Solo memasang pompa air di beberapa titik rawan banjir, hampir 9 tahun tidak terjadi banjir.
“Tadi saya bada shubuh sempat ke pasar Semanggi, namun air memang belum besar tapi sekarang sudah naik debit airnya” ucap Sobri kepada tim liputan Jurnalislam.com, Ahad.
Dari pantauan tim liputan Jurnalislam beberapa warga mulai mengevakuasi barang berharga mereka. Pinggir jalan Solo-Sukoharjo menjadi alternatif tempat aman untuk mendirikan tenda darurat.
Reporter: Dyo | Editor: Deddy