DOHA (jurnalislam.com)โ Hamas menyatakan akan mempertahankan kendali keamanan di Jalur Gaza untuk sementara waktu dan tidak dapat berkomitmen untuk melucuti senjata sepenuhnya. Hal itu disampaikan oleh anggota biro politik Hamas, Mohammed Nazzal, dalam wawancara dengan Reuters pada Jumat (17/10/2025).
Menurut Nazzal, posisi ini menunjukkan masih adanya perbedaan besar antara sikap Hamas dan rencana Amerika Serikat yang dipimpin Presiden Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.
โKami siap untuk gencatan senjata hingga lima tahun guna membangun kembali Gaza yang hancur. Namun ke depannya, rakyat Palestina harus diberi harapan untuk bernegara,โ kata Nazzal dari Doha, Qatar.
๐๐ฎ๐บ๐ฎ๐ ๐ง๐ผ๐น๐ฎ๐ธ ๐ฃ๐ฒ๐น๐๐ฐ๐๐๐ฎ๐ป ๐ฆ๐ฒ๐ป๐ท๐ฎ๐๐ฎ ๐ฆ๐ฒ๐ฝ๐ถ๐ต๐ฎ๐ธ
Rencana gencatan senjata tahap pertama yang dimediasi AS mulai berlaku sejak awal Oktober. Namun, negosiasi tahap berikutnya akan membahas isu-isu sensitif seperti pelucutan senjata dan siapa yang akan memerintah Gaza.
Ketika ditanya apakah Hamas akan menyerahkan senjatanya, Nazzal menjawab bahwa hal itu tergantung pada sifat dan tujuan proyek yang dimaksud.
โSaya tidak bisa mengatakan ya atau tidak. Pertanyaannya, kepada siapa senjata itu akan diserahkan? Ini bukan hanya urusan Hamas, tetapi juga kelompok perlawanan Palestina lainnya,โ ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keputusan terkait senjata harus dibahas dalam kerangka nasional Palestina yang lebih luas, bukan hanya tekanan dari luar.
๐๐๐ฟ๐ฎ๐ฒ๐น ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐๐ฆ ๐ง๐ฒ๐ธ๐ฎ๐ป ๐๐ฎ๐บ๐ฎ๐
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas belum memenuhi seluruh isi perjanjian gencatan senjata, termasuk pembebasan sandera dan pelucutan senjata.
โHamas harus mematuhi rencana 20 poin tersebut. Waktu mereka hampir habis,โ kata pernyataan kantor Netanyahu kepada Reuters.
Rencana yang diumumkan Trump pada 29 September menyerukan agar Hamas segera mengembalikan semua sandera, kemudian menyerahkan kendali pemerintahan Gaza kepada komite teknokratis yang diawasi badan transisi internasional.
Trump menegaskan bahwa Hamas diberi kesempatan untuk melaksanakan keamanan internal sementara di Gaza, termasuk menangani geng-geng bersenjata lokal. Namun ia memperingatkan bahwa Hamas โakan dipaksa melucuti senjata jika melanggar kesepakatan.โ
๐๐ฎ๐บ๐ฎ๐ ๐๐ผ๐ธ๐๐ ๐ฝ๐ฎ๐ฑ๐ฎ ๐ฅ๐ฒ๐ธ๐ผ๐ป๐๐๐ฟ๐๐ธ๐๐ถ ๐๐ฎ๐๐ฎ
Mohammed Nazzal menjelaskan bahwa saat ini Hamas tengah fokus pada stabilitas keamanan dan rekonstruksi Gaza. Ia membenarkan bahwa Hamas telah mengeksekusi sejumlah pelaku kriminal di Gaza, yang disebutnya sebagai โlangkah luar biasa di masa perangโ.
โMereka adalah pembunuh yang telah terbukti bersalah. Kami harus menjaga ketertiban di tengah kekacauan,โ katanya.
Hamas juga telah menyerahkan 10 dari 28 jenazah sandera yang tewas sejak serangan 7 Oktober 2023. Nazzal mengatakan pencarian jenazah lainnya terkendala oleh kondisi medan dan kehancuran bangunan, namun pihak internasional seperti Turki atau AS dapat membantu jika diperlukan.
Seorang pejabat senior Turki pekan lalu menyatakan bahwa Ankara siap bergabung dalam satuan tugas gabungan bersama Israel, AS, Qatar, dan Mesir untuk menemukan sisa jenazah tersebut.
๐๐ฎ๐บ๐ฎ๐ ๐๐ผ๐ธ๐๐ ๐ฝ๐ฎ๐ฑ๐ฎ ๐ฅ๐ฒ๐ธ๐ผ๐ป๐๐๐ฟ๐๐ธ๐๐ถ ๐๐ฎ๐๐ฎ
Nazzal menyebut bahwa fase transisi di Gaza akan mencakup dua hal:
1. Pemerintahan sipil teknokratis, yang menjalankan administrasi dan bantuan kemanusiaan.
2. Hamas tetap hadir di lapangan untuk menjaga keamanan dan mencegah penjarahan terhadap truk bantuan.
โIni adalah fase sementara. Setelahnya, harus ada pemilu,โ ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Hamas belum membahas secara rinci soal rencana pembentukan pasukan stabilisasi internasional di Gaza yang diusulkan AS.
๐๐ฒ๐ป๐ฐ๐ฎ๐๐ฎ๐ป ๐ฆ๐ฒ๐ป๐ท๐ฎ๐๐ฎ ๐๐ฎ๐ป๐ด๐ธ๐ฎ ๐ฃ๐ฎ๐ป๐ท๐ฎ๐ป๐ด ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ฝ๐ฎ๐ป ๐ฃ๐ฎ๐น๐ฒ๐๐๐ถ๐ป๐ฎ
Meski piagam Hamas menyerukan penghancuran entitas Zionis, Nazzal menegaskan bahwa kelompoknya terbuka untuk gencatan senjata jangka panjang sebagai langkah menuju solusi politik.
โKami tidak mencari perang baru. Gencatan senjata tiga sampai lima tahun akan memberi kesempatan untuk membangun kembali Gaza,โ tegasnya.
Ia menekankan bahwa setelah masa gencatan senjata, negara-negara dunia harus memberikan โcakrawala dan harapanโ bagi rakyat Palestina untuk memperoleh kemerdekaan dan hak berdaulat di tanah mereka sendiri. (Bahry)
Sumber: TNA