Inggris Siapkan Evakuasi Ratusan Anak Gaza untuk Perawatan Medis

Inggris Siapkan Evakuasi Ratusan Anak Gaza untuk Perawatan Medis

LONDON (jurnalislam.com)— Pemerintah Inggris tengah menyusun rencana untuk mengevakuasi ratusan anak dari Jalur Gaza guna mendapatkan perawatan medis di negaranya. Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya angka malnutrisi akut di kalangan anak-anak akibat pengepungan dan blokade Israel.

Menurut laporan The Sunday Times, sebanyak 300 anak dari Gaza akan dibawa ke Inggris untuk menjalani pengobatan secara gratis melalui layanan kesehatan nasional (NHS).

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan pekan lalu bahwa pemerintah sedang “mempercepat” upaya untuk merawat anak-anak Gaza yang sangat membutuhkan perawatan medis.

Sejak Oktober 2023, diperkirakan sekitar 7.000 pasien telah dievakuasi dari Gaza. Namun, Inggris baru menerima tiga orang di antaranya. Sebagian besar pasien telah dirawat di Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab, sementara sekitar 200 lainnya ditampung oleh negara-negara Eropa.

Berdasarkan rencana yang sedang digodok, setiap anak akan diizinkan melakukan perjalanan bersama orang tua, wali, atau saudara kandung. Proses evakuasi akan melewati pemeriksaan keamanan dan biometrik oleh Kementerian Dalam Negeri Inggris, menurut seorang pejabat senior di Whitehall yang dikutip oleh The Sunday Times.

Beberapa anak yang dievakuasi juga diperkirakan akan tinggal secara permanen di Inggris.

Inisiatif ini juga didukung oleh Project Pure Hope, sebuah organisasi yang didirikan oleh tenaga kesehatan Inggris untuk membantu pengobatan anak-anak Gaza yang sakit dan terluka.

Menteri Pertama Skotlandia, John Swinney, menyambut baik rencana ini namun menilai bahwa tindakan tersebut seharusnya dilakukan lebih awal.

“Jika pemerintah Inggris benar-benar siap mengevakuasi warga Palestina untuk mendapatkan perawatan medis, maka itu adalah langkah yang sangat baik,” katanya, seperti dikutip The New Arab pada Senin (4/8).

“Satu-satunya penyesalan saya adalah kenapa langkah ini begitu lama diambil.” imbuhnya.

Kampanye militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 disebut telah berdampak parah terhadap anak-anak. Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, memperkirakan sedikitnya 60.000 anak Palestina tewas sejak serangan dimulai.

Lembaga-lembaga bantuan internasional memperingatkan bahwa blokade Israel yang menghambat masuknya makanan dan bantuan kemanusiaan telah menyebabkan ratusan ribu warga Gaza menghadapi kelaparan akut, terutama anak-anak.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa dari sekitar 180 warga yang meninggal akibat kelaparan selama perang, lebih dari separuhnya adalah anak-anak.

Dalam pernyataan resminya, juru bicara pemerintah Inggris mengatakan bahwa mereka sedang mempercepat rencana evakuasi anak-anak dari Gaza yang memerlukan perawatan medis mendesak.

“Kami sedang memfinalisasi rencana untuk mengevakuasi lebih banyak anak Gaza yang membutuhkan perawatan spesialis. Mereka akan dibawa ke Inggris apabila itu merupakan pilihan terbaik bagi penyembuhan mereka,” ujarnya.

“Kami bekerja secepat mungkin untuk mewujudkan hal ini, dengan rincian lebih lanjut akan diumumkan pada waktunya.”

Dalam beberapa pekan terakhir, Inggris juga bekerja sama dengan Yordania untuk mengirimkan bantuan makanan melalui udara ke Gaza, mengingat Israel masih membatasi jumlah konvoi bantuan yang dapat masuk melalui jalur darat. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan