Kementerian Kesehatan Palestina: Rumah Sakit di Gaza Terancam Lumpuh Total dalam 3 Hari Akibat Krisis Bahan Bakar

Kementerian Kesehatan Palestina: Rumah Sakit di Gaza Terancam Lumpuh Total dalam 3 Hari Akibat Krisis Bahan Bakar

GAZA (jurnalislam.com)– Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengeluarkan peringatan keras pada Sabtu (7/6/2025) bahwa sektor kesehatan di wilayah tersebut berada di ambang kehancuran total akibat blokade dan agresi militer Israel yang terus berlangsung. Persediaan bahan bakar untuk rumah sakit diperkirakan hanya mampu bertahan tiga hari ke depan.

Pihak kementerian menyebut situasi ini sebagai ancaman “bencana kemanusiaan yang tidak dapat diprediksi”. Dalam pernyataannya, mereka menegaskan bahwa militer Israel telah menghalangi organisasi internasional dan PBB untuk mengakses lokasi penyimpanan bahan bakar dengan alasan lokasi tersebut berada di zona merah.

“Pendudukan Israel mencegah masuknya bahan bakar ke rumah sakit. Padahal, rumah sakit sangat bergantung pada generator untuk menghidupkan unit-unit penting seperti ICU, ruang operasi, dan perawatan darurat,” kata pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Gaza.

Kementerian juga memperbarui seruan kepada seluruh pihak internasional untuk segera campur tangan, mendesak Israel membuka akses masuk obat-obatan dan peralatan medis yang sangat dibutuhkan.

Saat ini, hanya 19 dari 38 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi, dan sebagian besar hanya berjalan dengan kapasitas terbatas. Dari jumlah itu, delapan merupakan rumah sakit pemerintah dan 11 rumah sakit swasta. Sembilan rumah sakit lapangan juga memberikan layanan darurat terbatas di tengah serangan yang disebut kementerian sebagai “operasi militer pemusnahan sistematis terhadap warga sipil Gaza”.

Situasi paling kritis terjadi di Khan Younis, Gaza selatan. Kementerian menegaskan bahwa Kompleks Medis Nasser menjadi satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi setelah Rumah Sakit Gaza Eropa ditutup dan akses ke Rumah Sakit Al-Amal dibatasi akibat peringatan dan perintah evakuasi dari militer Israel.

“Jika Kompleks Medis Nasser lumpuh, maka akan terjadi bencana kemanusiaan besar-besaran yang tak bisa diprediksi oleh siapa pun,” tegas Kementerian Kesehatan, seraya menambahkan bahwa kehancuran fasilitas ini akan menandai runtuhnya sistem kesehatan di Gaza selatan secara menyeluruh.

Sementara itu, Rumah Sakit Al-Amal yang dioperasikan Bulan Sabit Merah Palestina kini berada dalam situasi terisolasi setelah militer Israel menetapkan area sekitarnya sebagai “zona pertempuran berisiko tinggi”. Para pasien dan tenaga medis yang masih berada di dalam rumah sakit tersebut menghadapi kondisi sangat berbahaya di tengah pengepungan.

Kementerian Kesehatan Gaza menyerukan intervensi segera dari lembaga-lembaga internasional untuk memberikan perlindungan terhadap fasilitas medis, serta membuka koridor kemanusiaan yang memungkinkan pasien dan korban luka untuk mengakses layanan kesehatan dasar, terutama di wilayah selatan Gaza yang terdampak paling parah.

Peringatan ini datang di tengah eskalasi baru konflik sejak gagalnya gencatan senjata pada bulan Maret lalu. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan