JAKARTA(Jurnalislam.com) — Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi mengungkapkan sejumlah isu krusial yang menjadi peta politik pemberitaan bagi media di Timur Tengah.
Hal ini Kiai Masduki sampaikan dalam Halaqah Mingguan Infokom MUI bertajuk: Peta Politik Redaksi Media Timur Tengah Terkini.
“Ada beberapa negara yang menjadi faktor kunci bagi perkembangan politik bagi Timur Tengah, satu contoh perkembangan terbaru Arab Saudi,” ujar Kiai Masduki, Rabu (19/10/2022).
Arab Saudi, kata Kiai Masduki, melakukan langkah yang sangat mengagetkan bagi dunia Barat yakni Amerika Serikat dan Eropa.
Kiai Masduki menjelaskan, langkah Arab Saudi terbaru ini tidak mau di dikte oleh Amerika Serikat dan Eropa dalam konteks kouta minyak. Hal ini menjadi pertama kalinya setelah terakhir kali dilakukan oleh Raja Faishal.
Kiai Masduki menilai, isu ini menjadi hal yang penting, bahkan Arab Saudi sampai dituduh Negara yang membela Rusia.
Kiai Masduki juga mengungkapkan, tidak tunduknya Arab Saudi dengan Amerika serikat dipengaruhi oleh konstelasi politik antara Partai Republik dan Demokrat.
Menurutnya, para kader di Partai Republik di AS banyak yang menguasai perusahan-perusahan minyak. Sehingga, hal inilah yang menjadi pemecah antara Partai Republik dan Demokrat.
“Partai Demokrat tidak banyak yang menguasai minyak di AS. Karena konstelasi di internal pecah, itulah yang membuat Arab Saudi punya nyali, melawan (Presiden AS) Joe Bidden, karena didukung oleh tokoh-tokoh di Republik,” ungkapnya.
Kedua, ungkap Kiai Masduki, isu Iran yang menjadi sebuah Negara Timur Tengah yang paling konsisten membela Negara Palestina.
“Ketiga adalah Israel, kita tau Israel ini perkembangan terbaru hubungannya dengan Arab Saudi sangat mesra,” ujarnya.
Meskipun, secara resmi, sampai saat ini belum ada hubungan diplomatik antara Israel dengan Arab Saudi. Tetapi secara de facto, hubungannya sangat dekat.
Terutama, jelas Kiai Masduki, kedekatan pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman (MDS), yang juga sering melakukan pertemuan dengan para petinggi Israel di Kota Neom.
“Kota tersebut berdekatan dengan Israel dan Iran. Ini saya kira konstelasi yang sangat menarik,” jelasnya.
Apalagi, Israel juga telah membuka hubungan diplomatik dengan Negara Uni Emirat Arab (UEA) dan berhubungan dengan Qatar.
Sementara Arab Saudi, kiai Masduki memprediksi, hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Israel, tinggal menunggu pasca Raja Salman.
“Begitu juga Arab Saudi sedang merayu Negara seperti Indonesia dan Malaysia supaya ada hubungan diplomatik dengan Israel,” ungkapnya.
Kemudian, kata kiai Masduki, isu di Timur Tengah yang masih menjadi peta politik pemberitaan adalah soal isu Palestina.
“Semakin hari makin habis dan kepepet. Umat Islam dan pemimpin Islam tidak ada yang kompak untuk membela Palestina,” ujarnya.
Bidang Infokom MUI menggelar Halaqah Mingguan ke-11 bertajuk: Peta Politik Redaksi Media Timur Tengah Terkini menghadirkan narasumber H Nashih Nasrullah LC MA selaku Sekretaris Pokja Media Watch Infokom MUI.
Kiai Masduki menilai, H Nashih yang juga jurnalis senior ini kompetensinya mengenai konten-konten pemberitaan Timur Tengah tidak diragukan lagi.
Apalagi, kata Kiai Masduki, Timur Tengah masih menjadi jantungnya pergerakan Islam. Hal ini dikarenakan banyak poin-point di Timur Tengah yang akan berpengaruh terhadap dunia Islam.
“Walaupun sekarang, ada beberapa perkembangan baru. Misalnya bahwa Asia Tenggara menjadi komunitas Muslim. Negara-negara Muslim juga sudah mempunyai pengaruh signifikan,” kata Kiai Masduki.
Kiai Masduki merasa bersyukur pada Halaqah Mingguan Infokom MUI ke-11 dapat mendiskusikan terkait persoalan itu.
Apalagi, kata Kiai Masduki, pemateri dalam membahas persoalan ini yakni H Nashih sangat bagus dan kompeten untuk membahas perkembangan pemberitaan di Timur Tengah yang meliputi perkembangan politik dan ekonomi.
“Mungkin Mas Nashih (nanti) menceritakan konstelasi setelah Arab Saudi tidak tunduk pada Amerika karena ada pengaruh kontelasi politik di Amerika antara Republik dan Demokrat,” ungkapnya.
Kiai Masduki berharap, H Nashih yang juga Jurnalis senior dan Alumni Al-Azhar, Kairo, Mesir ini membahas sejumlah konstelasi penting yang berpengaruh dalam pemberitaan media Timur Tengah.
“Beberapa konstelasi penting yang berpengaruh terhadap pemberitaan di surat kabar, majalah, media sosial dan media online, bisa dielaborasi dengan Mas Nashih Nasrullah,” tutupnya. (mui)