Ramadhan, Bulan Berbagi dan Peduli Sesama

Ramadhan, Bulan Berbagi dan Peduli Sesama

JAKARTA(Jurnalislam.com)— Menyambut bulan suci Ramadhan, Sekretaris Jendereal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan mengajak umat Islam untuk menunjukkan kepedulian terhadap sesama melalui zakat, infaq, dan shadaqah. Terutama bagi mereka yang sangat membutuhkan akibat pandemi Covid-19.

‘’Selain itu, kami juga mengajak mari kita saling memaafkan, karena kita akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. sehingga hati dan pikiran tenang, bahagia,’’ ujarnya saat Syiar dan Tarhib Ramadhan MUI, Kamis (31/3) di Gedung MUI, Jakarta Pusat.

Buya Amirsyah menyebut bulan Ramadhan kali ini terasa istimewa karena umat Islam telah melalui dua kali di bulan Ramadhan dalam kondisi suka duka. Buya Amirsyah berharap, tahun ketiga di bulan Ramadhan yang masih dalam kondisi pandemi ini bisa dilalui dengan suka cita. Apalagi, kata Buya Amirsyah, kasus pandemi Covid-19 di Indonesia terus melandai karena sudah terkendali dengan baik.

‘’Melandainya pandemi Covid-19 dalam kondisi yang terkendali kita patut mengucapkan syukur alhamdulillah, dan sekaligus penghargaan kepada semua pihak, baik pemerintah maupun semua pemangku kepentingan yaitu seluruh lapisan masyarakat,’’ tambahnya.

Meski begitu, ia kembali mengimbau kepada umat Islam untuk senantiasa waspada dan tidak boleh abai terhadap situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang kian membaik.

Selain itu, Buya Amirsyah mengungkapkan, baru saja menandatangani Fatwa MUI Nomer 38 tahun 2022 bersama Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh untuk menekankan panduan penyelenggaraan ibadah puasa di bulan Ramadhan sekaligus penyambutan Idul Fitri.

 

Menurutnya, melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang harus dilakukan terutama saat berada diluar rumah. Buya Amirsyah mengaku selalu mengingatkan tiga kewajiban untuk dilakukan umat Islam yaitu meningkatkan iman, ikhtiar melalui protokol Kesehatan, dan meningkatkan imunitas.

‘’Tiga kewajiban ini saya tambah menjadi 3 lagi, kewajiban terus melakukan ikhtiar melalui protokol kesehatan, kewajiban terus berdoa, dan kewajiban untuk bertawakal. Kalau kita sudah berikhtiar, kemudian kita mohon doa yang sungguh-sungguh pada Allah SWT. Seluruh ikhtiar dan doa, kita serahkan kepada Allah, maka kita harus yakin Insya allah pandemi Covid-19 akan segera berakhir dari Bumi Nusantara,’’ pungkasnya.(mui)

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.