Operasi Omari: Laporan Lengkap Serangan Bom di Dekat Istana Presiden dan Kementerian Pertahanan, Kabul

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Serangan syahid Imarah Islam Afghanistan (Taliban) di Kabul berakhir dengan tewas dan cederanya ratusan pekerja dan pasukan badan intelijen, Al Emarah News melaporkan, Selasa (19/04/2016)

Di tengah “Operasi Omari” Imarah Islam yang sedang berlangsung, unit beranggotakan 3 orang dari batalion syhaid melakukan serangan presisi pada bangunan Direktorat NDS ke-10 yang terletak di wilayah paling aman di kota Kabul dekat dengan Istana Presiden dan Kementerian Pertahanan .

Pada sekitar pukul 09:00 waktu setempat hari Selasa (19/04/2016), truk yang penuh dengan bahan peledak diledakkan di pintu gerbang gedung direktorat 10, menghancurkan sebagian besar bangunan dan melenyapkan semua hambatan.

Operasi itu dilakukan oleh 3 pencari syahid (Jamaluddin dari Maidan Wardak, Sayed Abdul Wali Agha dari Kandahar dan mujahid ke-3 yang masih hidup). Jamaluddin meledakkan truk di pintu gerbang gedung direktorat 10 diikuti oleh 2 rekannya yang bergegas masuk ke dalam dan terlibat dengan personel musuh yang tersisa selama 5 jam.

Bom truk kuat menghancurkan direktorat 10, bangunan NDS yang berdekatan dan seluruh perimeter pertahanan musuh di sekitarnya. Dua mujahid berhasil memasuki gedung direktorat 10 sebelum pindah ke blok pertama, kedua dan akhirnya blok ketiga, membunuh semua pekerja NDS yang entah bagaimana selamat dari ledakan awal.

Kedua mujahid kemudian bertempur dengan pasukan penguatan yang tiba ke lokasi kejadian dari dalam gedung.

Berdasarkan informasi kami yang telah diverifikasi, 92 pekerja, pasukan utama dan penjaga keamanan termasuk wakil kepala intelijen Fakhri dan Abbas Danish, keponakan pemimpin baru tewas dan lebih dari seratus pekerja badan intelijen lainnya yang berkumpul di gedung untuk berbagi informasi terluka.

Setiap orang menyadari bahwa tidak ada warga sipil yang diizinkan untuk melakukan perjalanan di dekat gedung direktorat 10 NDS dan daerah ini bukanlah merupakan wilayah sipil. Namun karena kekuatan ledakan yang besar, kaca-kaca banyak bangunan yang berada jauh juga hancur dan menyebabkan luka ringan bagi beberapa orang namun tidak ada cedera serius yang dilaporkan.

Serangan itu akhirnya berakhir sekitar pukul 3:00 di sore hari setelah Mujahid lain – Sayed Abdul Wali Agha – mati syahid dan yang ketiga kehabisan amunisi namun segala puji bagi Allah Tuhan Semesta, ia berhasil bergabung dengan aman dengan unit Mujahidin di dekatnya.

Mujahid ini menceritakan bahwa ia sendiri berhasil membunuh 58 pasukan badan intelijen termasuk pasukan utama.

Juru bicara Imarah Islam Afganistan, Zabihullah Mujahid, mengatakan ini adalah salah satu pukulan terberat dari operasi Omari yang baru-baru ini diluncurkan dan mengirimkan pesan kuat kepada penjajah dan antek-antek mereka (AS dan sekutunya). Musuh tidak akan diberi ampun, dan akan terus menghadapi serangan presisi seperti itu dan pejabat penting harus dilenyapkan.

Serangan ini sekali lagi menunjukkan kepada musuh bahwa dengan bantuan Allah Subhanahu wa ta'ala dan dukungan lengkap bangsa, Mujahidin Imarah Islam mampu menyerang daerah benteng musuh yang paling aman dengan bahan peledak. Musuh harus mengambil pelajaran dari serangan peringatan ini dan bukannya malah mengubah rencana mereka, mereka harus menyadari realitas di lapangan dan berhenti menguji diri mereka melawan bangsa Mujahid Afghanistan yang gagah berani.

Seperti yang dilansir The Long War Journal, Selasa, serangan hari ini di Kabul adalah yang terbesar dari jenisnya sejak 07-08 Agustus 2015, ketika Taliban mengirimkan dua pelaku bom istisyhad dan melancarkan sebuah serangan istisyhad selama 24 jam. Empat puluh empat orang, termasuk 20 calon polisi Afghanistan, 15 warga sipil Afghanistan, delapan personel Afghanistan yang dikontrak AS, dan Baret Hijau Angkatan Darat AS tewas ketika Taliban menargetkan akademi polisi, basis pasukan khusus AS, dan distrik perumahan.

Taliban secara terbuka terlibat perang dengan pasukan Afghanistan di medan perang di berbagai bidang di seluruh Afghanistan. Di selatan, Taliban menguasai hampir setengah dari provinsi Helmand dan telah menekan mundur pasukan Afghanistan dari distrik utama di sana. Ibukota provinsi Lashkar Gah berada di bawah pengepungan. Di utara, Taliban melancarkan serangan terkoordinasi di ketujuh kabupaten Kunduz tepat setelah mengumumkan dimulainya Operasi Omari pekan lalu. Taliban juga berjuang di tempat terbuka di beberapa provinsi di timur dan barat tidak hanya dengan serangan bom martir tapi juga dengan operasi militer.

 

Deddy | Alemarah | TLWJ | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses