YOGYAKARTA (Jurnalislam.com) – Dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) menegaskan bahwa dirinya mendoakan para penolaknya.
UAS kerap mendapat penolakan dari pihak-pihak yang ia sebut ‘gagal paham’ itu.
Yang terakhir, agendanya mengisi kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM) urung dilakukan karena ditolak pihak rektorat.
Masih di Jawa Tengah, UAS juga ditolak mengisi tabligh akbar di pesantren berkebutuhan khusus Al-Achsaniyyah Kudus.
Alasannya beragam, dari mulai acara yang tidak sesuai dengan kegiatan akademik sampai tudingan UAS terpapar radikalisme.
Kendati demikian, UAS tidak pernah memaksakan diri untuk melanjutkan agenda ceramah jika ada penolakan.
“Kalau kemudian kita marah-marah, masalah tidak akan selesai. Kalau saya marah satu kali, umat akan marah tiga kali. Sekali hentakan gelombangnya itu luar biasa. Maka kita serahkan kepada Allah setelah ada ikhtiar,” kata UAS dalam FAKTA TVone di Yogyakarta.
“Mudah-mudahan panitia-panitianya tetap bangkit semangatnya, tidak down. Tidak hanya karena batal lantas mereka yang sudah berhijrah itu kembali lagi ke kebiasan buruknya,’ sambung UAS.
Ia pun berkelakar, seandainya ada orang yang tidak jadi berbuat baik karena ceramahnya ditolak dan dibatalkan, maka dirinya hanya mendapat dosa lima persen. Sementara 85 persen dosa ditanggung oleh mereka yang menolak agenda ceramahnya.
“Saya mungkin hanya mendapat 5 persen dosanya, yang 85 persen itu yang batalin itu,” ujar UAS.