BERLIN (Jurnalislam.com) – Komisioner hak asasi manusia Jerman Baerbel Kofler mengkritik China atas kebijakan represif mereka terhadap warga Muslim Uighur di barat laut Xinjiang, wilayah otonom negara itu, Anadolu Agency melaporkan Rabu (5/12/2018).
“Saya terkejut dengan laporan perlakuan terhadap minoritas Uighur Turki, lebih dari satu juta di antaranya diperkirakan dipenjarakan di kamp interniran di Xinjiang,” katanya dalam sebuah pernyataan, menjelang pertemuan Dialog Hak Asasi Manusia Jerman-China (German-Chinese Human Rights Dialogue) yang akan dimulai hari Kamis.
“Sayangnya, permintaan saya untuk bepergian ke Xinjiang dalam konteks dialog ditolak. Saya ingin mendapatkan kesan langsung dari situasi di sana dan akan terus mendesak izin untuk mengunjungi Xinjiang segera,” katanya.
Kofler mengunjungi China pekan ini untuk pertemuan tahunan Dialog Hak Asasi Manusia Jerman – China.
Setelah pembicaraannya di Beijing, dia dijadwalkan melakukan perjalanan ke Lhasa, Tibet, untuk memimpin pertemuan pada 6-7 Desember.
Wilayah Xinjiang adalah rumah bagi sekitar 10 juta warga Uyghurs. Kelompok muslim Turki tersebut telah lama melaporkan otoritas China melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi.
Baca juga:
-
Sambut Hari Kemerdekaan di AS, Inilah Laporan Kebiadaban China pada Muslim Uighur
-
China Tolak Vonis Sanksi AS atas Diskriminasi Muslim Uighur
-
Ribuan Muslim Uighur Disekap di Tempat Penahanan Rahasia China
-
Pemerintah China Paksa Muslim Uighur Mengutuk Islam
-
Takut Penduduk Uighur Bergabung pada Kelompok Bersenjata, China Rencanakan Ini
China meningkatkan pembatasannya di kawasan itu dalam dua tahun terakhir, melarang laki-laki untuk berjenggot dan melarang wanita memakai jilbab, dan memberlakukan program pengawasan elektronik paling luas di dunia, menurut Wall Street Journal.
Lebih dari satu juta orang, atau sekitar tujuh persen dari populasi Muslim di wilayah Xinjiang China, hingga kini telah dikurung di dalam jaringan kamp-kamp “pendidikan ulang politik” yang semakin meluas, menurut pejabat AS dan ahli PBB.