STOCKHOLM (Jurnalislam.com) – Denmark menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi karena peran Kerajaan dalam pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi dan krisis kemanusiaan di Yaman, kata kementerian luar negeri pada hari Kamis (22/11/2018).
Dalam sebuah pernyataan tertulis, kementerian mengatakan: “Arab Saudi memainkan peran negatif yang jelas dalam krisis kemanusiaan di Yaman dan pembunuhan Khashoggi. Sudah saatnya mengirim sinyal peringatan yang jelas dari Eropa ke Arab Saudi. ”
Langkah itu dilakukan setelah Jerman menghentikan semua penjualan senjata ke Riyadh dan Perancis mengatakan akan segera memutuskan sanksi atas pembunuhan wartawan Saudi.
Baca juga:
-
Terkait Kasus Khashoggi, Jerman Hentikan Ekspor Senjata ke Saudi
-
Perancis Berlakukan Larangan Perjalanan 18 Warga Saudi
-
Demi AS dan Israel, Trump Tetap Bela Arab Saudi Meski MBS Bunuh Khashoggi
-
Pemerintahan Trump Tutupi Keterlibatan Pangeran Arab atas Kasus Khashoggi
Khashoggi, kolumnis untuk The Washington Post, hilang setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Setelah awalnya mengatakan dia meninggalkan konsulat dalam keadaan hidup, pemerintah Saudi mengakui beberapa pekan kemudian bahwa dia terbunuh di sana.
Menurut PBB, Yaman adalah krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Ketika konflik memasuki tahun keempat, sekitar 14 juta orang di Yaman, atau setengah dari total penduduk negara itu, berada dalam risiko mati kelaparan.
Sambil meminta langkah Jerman untuk menangguhkan penjualan senjata, Menteri Luar Negeri Denmark Anders Samuelsen mengatakan bahwa dia mengharapkan negara-negara Uni Eropa lainnya mengambil keputusan yang sama.
Samuelsen juga mengkritik AS karena terus menjual senjata kepada Kerajaan.