ANKARA (Jurnalislam.com) – Utusan khusus PBB untuk Suriah desak para pemimpin Rusia dan Turki pada hari Selasa (4/9/3028) untuk berdialog guna menghasilkan solusi bagi Idlib Suriah.
“Kepada Presiden [Vladimir] Putin dan Presiden [Recep Tayyip] Erdogan, Anda adalah orang-orang, yang sebenarnya mampu berbicara satu sama lain, melakukan percakapan telepon, mengatur formula guna menemukan akhir dari bahaya mengerikan itu untuk tidak menjadi yang terburuk,” kata Staffan de Mistura pada konferensi pers di Kantor PBB di Jenewa.
“[sebuah] percakapan telepon antara Anda berdua akan membuat perbedaan besar bahkan melebihi Teheran,” tambahnya, lansir Anadolu Agency.
Pembicaraan tentang Suriah di ibukota Iran akan diadakan 7 September antara Iran, Rusia dan Turki.
Baca juga: Rusia Mulai Membom Idlib, Warga Sipil Desak Turki Tingkatkan Keamanan
De Mistura mengatakan situasi di Idlib harus dievaluasi secara hati-hati dalam hal politik dan militer dan solusi berkelanjutan bukan tidak mungkin karena pertemuan empat mata Erdogan dan Putin akan efektif.
“Di masa lalu sering terjadi upaya menemukan solusi yang masuk akal, logis, dan tidak dramatis. Itulah mengapa saya mendesak mereka [untuk berbicara],” katanya.
Prioritas dalam Idlib adalah untuk melindungi warga sipil, yaitu wanita, pria, guru, staf medis, insinyur, menurut de Mistura, karena anak-anak telah terperangkap dalam hal yang tidak diketahui.
Baca juga: Rusia Targetkan HTS di Idlib, PBB: Semua Pihak Harus Tahan Diri
Sebelumnya di hari Selasa, de Mistura mengadakan konferensi pers di Jenewa, di mana dia mengatakan PBB khawatir tentang kemungkinan operasi militer di Idlib oleh rezim Syiah Assad dan pendukungnya.
Penduduk sipil di provinsi Idlib di barat laut Suriah, khawatir akan kemungkinan serangan oleh rezim Syiah dan sekutu-sekutunya, dan mengharapkan Turki untuk memastikan keamanan kawasan itu.
Warga mendesak Turki untuk meningkatkan jumlah titik pengamatan di daerah itu dengan maksud melindungi warga sipil dari serangan yang mereka yakini sudah dekat.
Terletak di dekat perbatasan Turki, Idlib adalah rumah bagi lebih dari 3 juta warga Suriah, banyak di antaranya melarikan diri dari kota-kota lain setelah serangan oleh pasukan rezim Nushairiyah.
Pada bulan Mei, Idlib ditetapkan sebagai “zona de-eskalasi” – di mana tindakan agresi secara tegas dilarang – sebagai bagian dari pembicaraan perdamaian yang masih berlangsung di ibukota Kazakhstan Astana.
One thought on “Terkait Idlib, PBB Mohon Turki dan Rusia Berdialog”