ANKARA (Jurnalislam.com) – Langkah AS untuk menempatkan kedutaannya ke Yerusalem adalah “bukan keputusan yang waras,” kata duta besar Arab Saudi untuk Ankara.
Berbicara di “Pertemuan Media Turki-Arab Saudi” di ibukota Ankara pada hari Rabu (23/5/2018), Walid Bin Abdul Karim El Khereiji mengatakan Kerajaan selalu berdiri bersama Palestina, Anadolu Agency melaporkan Kamis (24/5/2018).
“Kami semua melihat bahwa ada banyak variabel di wilayah tersebut terutama dari aspek hubungan internasional. Kemudian juga ada perubahan dalam politik AS.
“Demikian juga, pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh AS tidak pernah merupakan keputusan yang sehat. Pengakuan itu dikutuk oleh semua negara Muslim lainnya. Setiap negara yang setuju dengan resolusi internasional menentang [keputusan] ini.”
Utusan Saudi menambahkan bahwa keputusan yang diambil pada KTT luar biasa Organisasi Kerjasama Islam-OKI (Organization of Islamic Cooperation – OIC) pada Jumat lalu “sangat penting.”
Panel ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pers dan Informasi (BYEGM).
Erdogan: Turki Tidak akan Menyerah dalam Memperjuangkan Yerusalem
Tembakan Israel selama aksi protes di Jalur Gaza pada 14 Mei menyebabkan 62 orang Palestina terbunuh dan ribuan lainnya terluka.
Protes di Gaza bertepatan dengan ulang tahun ke-70 Israel – sebuah acara yang oleh orang Palestina disebut sebagai Nakba atau “Malapetaka” – dan relokasi Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Presiden AS Donald Trump telah memicu kecaman internasional pada Desember lalu ketika dia secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan bersumpah untuk merelokasi kedutaan besar Washington ke kota.
Sejak aksi massa di Gaza dimulai pada 30 Maret, lebih dari 100 warga Palestina telah menjadi martir oleh tembakan tentara penjajah Israel.
Keputusan KTT luar biasa OKI di Istanbul termasuk menolak relokasi kedutaan AS ke Yerusalem, serta menegaskan solidaritas dengan rakyat Palestina.