Pemimpin Politik Tertinggi Pemberontak Syiah Houthi Yaman Tewas

Pemimpin Politik Tertinggi Pemberontak Syiah Houthi Yaman Tewas

YAMAN (Jurnalislam.com) – Pemimpin politik pemberontak Syiah Houthi Yaman telah tewas dalam serangan udara yang dipimpin Saudi di provinsi Hudaida, kata kelompok itu.

Jaringan TV Al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan pada hari Senin (23/4/2018) bahwa Saleh al-Sammad, presiden Dewan Politik Tertinggi yang menjalankan ibukota Yaman, Sanaa, dan daerah-daerah yang dikuasai pemberontak lainnya, terbunuh pada hari Kamis.

Kelompok itu mengatakan telah memilih Mahdi al-Mashat sebagai penerus Sammad.

Dalam pidato yang disiarkan televisi Senin malam, pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, mengatakan bahwa, secara keseluruhan, tujuh orang tewas dalam serangan udara hari Kamis.

“Kejahatan ini tidak akan merusak kehendak rakyat dan negara kita … [dan] tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban,” tambahnya.

“Kekuatan agresi yang dipimpin oleh Washington dan rezim Saudi secara hukum bertanggung jawab atas kejahatan semacam itu dan semua implikasinya,” pungkasnya.

Begini Laporan PBB Tentang Pelanggaran HAM Koalisi Arab dan Houthi dalam Perang Yaman

Tidak ada komentar langsung dari koalisi pimpinan Saudi.

Syiah Houthi yang berbasis di barat laut Yaman, menyerbu banyak wilayah, termasuk Sanaa, pada tahun 2014, memuntahkan kemarahan terhadap pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Pada bulan Maret 2015, sebuah koalisi negara-negara Arab yang dibentuk oleh Arab Saudi meluncurkan operasi pemboman besar-besaran untuk menggulingkan kemajuan para pemberontak.

Sejak itu, Saudi telah melakukan lebih dari 16.000 serangan udara, yang mengakibatkan korban sipil massal yang menargetkan acara pernikahan, rumah sakit dan acara pemakaman. Amerika Serikat membantu koalisi dengan dukungan persenjataan dan logistik.

Pada hari Ahad, dua serangan udara koalisi pimpinan Saudi menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai puluhan orang di Yaman barat laut, menurut warga dan personil medis.

Sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak yang sedang berkumpul di tenda dalam acara pesta pernikahan di distrik Bani Qays Hajjah, seorang pejabat medis mengatakan kepada Al Jazeera.

Serangan Udara Koalisi Arab Hantam Tenda Pernikahan, 20 Tewas

Hakim Almasmari, pemimpin redaksi the Yemen Post, mengatakan kematian al-Sammad adalah perkembangan yang “sangat signifikan.”

“Dia adalah presiden yang bertindak di daerah-daerah yang dikuasai Houthi di Yaman, jadi ini dianggap sebagai pukulan terbesar bagi Houthi, secara politik, sejak perang dimulai,” katanya kepada Al Jazeera.

Almasmari mencatat bahwa lokasi kejadian itu juga penting.

“Hudaida dianggap sebagai tempat paling aman untuk Houthi, di mana mereka menempatkan semua agen intel mereka,” katanya.

“Ini adalah pukulan besar bagi Houthi, juga bagi keamanan,” tambahnya.

Sudah 3 Tahun Konflik, Berikut Sejumlah Fakta Kunci Perang di Yaman

“Sudah bukan rahasia lagi bahwa Hudeida jauh lebih aman daripada Sanaa, jadi jika dia tewas di Hudeidah, dengan semua langkah keamanan ekstrim yang mereka tempatkan di sana, [menimbulkan pertanyaan] apakah ada penyusup di internal provinsi Hudeida itu sendiri atau dalam aparat intelijen pada umumnya.”

Almasmari juga mengatakan tidak mengherankan bahwa al-Sammad telah digantikan oleh al-Mashat, yang ia gambarkan sebagai “tokoh yang sangat berpengaruh di sekte Syiah Houthi.

Bagikan