Sabtu, 8 Rajab 1447 / 27 Desember 2025
Search for:
  • Beranda
  • Berita
    NasionalInternasionalFeature
  • Artikel
    AnalisaKolomOpini
  • Khazanah
    IslamasterIslamophobiaKomunitasMuallafPesantrenHikmah
  • Syariah
    AqidahEkonomiFiqhAkhlaqSiyasah
  • Jejak Islam
    Jejak Islam BangsaJejak Islam Dunia
  • Muslimah
  • Keluarga
  • Jurnalislam TV
  • InfoGrafik

Komando Peshmerga Kurdi: Irak akan Bayar Mahal atas Agresi Militernya di Kirkuk

17 Okt 2017 06:07:36
Komando Peshmerga Kurdi: Irak akan Bayar Mahal atas Agresi Militernya di Kirkuk

IRAK (Jurnalislam.com) – Komando Umum Peshmerga Kurdi mengatakan bahwa pemerintah Irak akan membayar “harga mahal” atas operasi militernya di Kirkuk, yang digambarkannya sebagai “sebuah deklarasi perang melawan negara Kurdistan.”

Peringatan dari Komando Umum Peshmerga (the Peshmerga General Command-PGC) pada hari Senin (16/10/2017) muncul saat pasukan federal Irak, yang didukung oleh milisi Syiah, mengatakan bahwa mereka telah menguasai penuh wilayah Kirkuk yang kaya akan minyak yang di kuasai Kurdi secara cepat, lansir Aljazeera.

PGC menuduh beberapa pemimpin Serikat Patriotik Kurdistan (the Patriotic Union of Kurdistan-PUK) melakukan “pengkhianatan”, menuduh bahwa kekuatan di bawah kendali partai telah menarik diri dari wilayah yang mereka pegang. PUK membantah tuduhan tersebut, menurut portal berita Kurdi Rudaw.

Parlemen Kurdi Tolak Keputusan Pemerintah Irak Tentang Referendum

“Sayangnya, beberapa pejabat PUK membantu plot melawan negara Kurdistan ini dan melakukan pengkhianatan yang hebat dan historis terhadap Kurdistan dan para martir yang mengorbankan hidup mereka untuk Kurdistan di bawah bendera PUK,” kata pernyataan tersebut.

Secara terpisah, Hemin Hawrami, asisten khusus Masoud Barzani, presiden Pemerintah Daerah Kurdi (the Kurdish Regional Government-KRG) dan pemimpin Partai Demokratik Kurdistan, memposting di Twitter yang dia katakan sebagai pernyataan dari sebuah kelompok milisi Syiah utama yang berterima kasih kepada para anggota PUK atas kerja sama mereka membantu penarikan dari beberapa daerah sekitar Kirkuk.

Kemajuan pasukan Irak merupakan bagian dari operasi besar untuk merebut kembali Kirkuk, di tengah perselisihan yang meningkat menjelang referendum 25 September yang kontroversial mengenai pemisahan diri Kurdi yang menurut Baghdad dinyatakan ilegal.

Setelah Referendum Kurdi Irak, Perang Etnis dan Sektarian akan Terjadi

Dengan cepat, tentara Irak menguasai bandara kota tersebut, di samping ladang minyak, pangkalan militer strategis K1 dan distrik Taza Khormatu di sebelah tenggara Kirkuk, sebelum menguasai gedung gubernur di pusat kota.

Saat tentara Irak maju, ribuan orang, termasuk warga sipil dan pejuang Peshmerga, melarikan diri dari kota yang disengketakan tersebut.

Dalam pernyataannya, komando Peshmerga menuduh pemerintah Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi bertanggung jawab karena memulai “perang”, memperingatkan Baghdad bahwa pihaknya akan “membayar harga yang mahal untuk ketidakadilan ini.”

“Kami menyerukan kepada seluruh penduduk asli Peshmerga tersebut dan warga negara yang tahan banting dan mampu mengalahkan musuh untuk mengerahkan semua kemampuan mereka untuk melawan dan mengalahkan penyerang,” katanya.

Sementara itu, al-Abadi mendesak Peshmerga untuk berkolaborasi dalam menjaga perdamaian di Kirkuk.

“Kami menyerukan kepada pasukan Peshmerga untuk menjalankan tugas mereka di bawah kepemimpinan federal sebagai bagian dari angkatan bersenjata Irak,” katanya dalam sebuah pernyataan di Facebook, mendesak “semua pekerja di Kirkuk untuk melanjutkan pekerjaan mereka secara normal dan tidak mengganggu kepentingan warga.”

Al-Abadi mengatakan bahwa dia memenuhi tugas konstitusionalnya “untuk melayani warga dan melindungi kesatuan negara, yang berada dalam bahaya perpecahan karena desakan mengadakan referendum yang diselenggarakan oleh mereka yang berkuasa di wilayah Kurdistan secara sepihak.”

Pasukan Peshmerga Kurdi menguasai Kirkuk yang kaya minyak setelah tentara Irak melarikan diri dari serangan besar oleh kelompok Islamic State (IS) pada tahun 2014.

Sejak saat itu, belum ada kesepakatan antara KRG dan pemerintah federal di Baghdad tentang siapa yang harus mengendalikan daerah tersebut – dan mendapatkan keuntungan dari kekayaan minyaknya yang luas.

Ketegangan antara kedua belah pihak telah berlangsung sengit sejak warga Kurdi Irak mayoritas memilih untuk memisahkan diri dalam referendum bulan lalu.

Jajak pendapat tidak mengikat diadakan di daerah-daerah yang dikuasai KRG dan di beberapa wilayah yang disengketakan, termasuk Kirkuk.

Tak lama setelah referendum tersebut, parlemen Irak telah meminta al-Abadi untuk mengirim pasukan ke Kirkuk dan mendapatkan kembali kendali atas ladang minyak di wilayah tersebut.

Bagikan

BERITA TERKAIT:

  • UKT Mahal, Pendidikan Semakin Sulit
  • Presiden Irak Serukan Persatuan Dunia Arab dan Kecam…
  • Serangan Intensif Brigade Al-Qassam: Tank,…
  • Fatwa MUI Terbaru: Mendukung Agresi Militer 'Israel'…
  • Presiden Mesir Kecam Agresi Israel di Gaza dan…
  • Hamas Tuding Netanyahu Sengaja Gagalkan Negosiasi…
  • Iran Tegaskan Tak Akan Hentikan Serangan ke Israel…
  • Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa Sampaikan Pidato…
  • Israel Serang Tank di Sweida Suriah, Hamas Kutuk…
  • Lebih dari 20.000 Siswa Palestina Syahid dalam…
  • PKS: Indonesia Harus Berdiri di Garda Terdepan…
  • Sah! Biaya Haji Naik, Jamaah  Jadi Bayar Rp 49,8 Juta
Dukung Kami
Kategori : Internasional

Tags : irak kurdi Referendum

Dukung Kami

Opini

Kemandirian dan Martabat Bangsa

Kemandirian dan Martabat Bangsa

19 Des 2025 14:45:39
Generasi di Tengah Puing: Potret Kegagalan Negara Pasca Bencana?

Generasi di Tengah Puing: Potret Kegagalan Negara Pasca Bencana?

19 Des 2025 14:43:09
Gen Z di Era Digital dan Urgensi Mengembalikan Paradigma Islam

Gen Z di Era Digital dan Urgensi Mengembalikan Paradigma Islam

15 Des 2025 09:01:11
Sinergi Ayah-Ibu di Ujung Tanding: Mampukah Menahan Laju Kekerasan Keluarga?

Sinergi Ayah-Ibu di Ujung Tanding: Mampukah Menahan Laju Kekerasan Keluarga?

9 Des 2025 14:29:03

Internasional

Pemimpin BJP Diduga Serang Wanita Kristen Tunanetra di Gereja, Natal di India Kian Dihantui Intoleransi

Pemimpin BJP Diduga Serang Wanita Kristen Tunanetra di Gereja, Natal di India Kian Dihantui Intoleransi

27 Des 2025 10:40:17
Natal di India Diteror Kelompok Ekstrem Hindu: Gereja Dirusak, Jemaat Diintimidasi, Pedagang Topi Santa Diusir

Natal di India Diteror Kelompok Ekstrem Hindu: Gereja Dirusak, Jemaat Diintimidasi, Pedagang Topi Santa Diusir

27 Des 2025 10:38:55
411 Warga Palestina Tewas Sejak Gencatan Senjata, Gaza Tuduh Israel Lakukan 875 Pelanggaran

411 Warga Palestina Tewas Sejak Gencatan Senjata, Gaza Tuduh Israel Lakukan 875 Pelanggaran

23 Des 2025 19:57:07
Buldozer Israel Gusur Puluhan Keluarga Palestina di Silwan

Buldozer Israel Gusur Puluhan Keluarga Palestina di Silwan

23 Des 2025 19:55:34

jurnalislam.com

  • Iklan
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Dukung Kami

INFOGRAFIK

 
 
 
 

Alamat Redaksi

Boulevard Raya No 16 Blok A 1 No 16 Taman Cilegon Indah (TCI), Cilegon, Banten
+62 813-1029-0583

Info Iklan :
+62 821-2000-0527
marketing@jurnalislam.com

Kirim tulisan :
redaksi.jurnalislam@gmail.com
newsroom@jurnalislam.com

COPYRIGHT © 2025 JURNALISLAM.COM, ALL RIGHT RESERVED