YAMAN (Jurnalislam.com) – Sebuah laporan oleh Penelitian Persenjataan Konflik (the Conflict Armament Research-CAR) yang didanai Uni Eropa telah mendokumentasikan sebuah rute penyelundupan senjata dari Iran ke Tanduk Afrika dan Yaman yang digunakan untuk mengirim senjata ringan dan rudal anti-tank kepada pemberontak Syiah Houthi, Al Arabiya News Channel melaporkan, Rabu (5/4/2017).
Laporan baru-baru ini juga menemukan bahwa milisi Syiah Houthi menggunakan drone “kamikaze” dari Iran untuk menyerang sistem radar anti-rudal yang dioperasikan oleh koalisi Arab.
Menurut laporan itu, “Temuan ini memperkuat bukti yang dikumpulkan oleh CAR bahwa senjata yang disita dari Houthi dan pasukan [mantan Presiden] Saleh dikirim dari stok nasional Iran.”
CAR juga melaporkan bahwa drone diselundupkan tanpa kerucut hidung mereka atau tanpa mesin, menunjukkan bahwa komponen yang berbeda dikirim secara terpisah.
CAR mengatakan memiliki bukti yang menunjukkan bahwa Qasef-1 UAV drone dibuat di Iran.
Drone digunakan oleh pemberontak Houthi dan pasukan yang sejalan dengan mantan presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, untuk menargetkan sistem pertahanan rudal koalisi Arab dalam serangan ‘kamikaze’, kata kelompok pemantau.
Serangan tersebut menunjukkan kemampuan Houthi dalam menggunakan teknologi untuk melawan aset militer koalisi Arab yang canggih.
Bukti jenis peralatan yang diduga digunakan oleh milisi Houthi muncul dalam serangan baru-baru ini.
Pada tanggal 30 Januari, sebuah kapal Saudi diserang di dekat pelabuhan Hudaydah yang dikuasai Syiah Houthi, dalam sebuah operasi yang menurut media resmi Saudi dilakukan oleh Houthi.
Angkatan Laut AS mengatakan sebuah perahu tanpa awak yang dikendalikan remote control sarat dengan bahan peledak menabrak kapal Saudi. Itu merupakan serangan terhadap perahu oleh serangan “drone” yang pertama dan milisi Houthi kemungkinan telah menggunakan teknologi yang disediakan Iran.