Ormas Islam Thailand Kecam Penangkapan 48 Mahasiswa Muslim oleh Polisi Bangkok

Ormas Islam Thailand Kecam Penangkapan 48 Mahasiswa Muslim oleh Polisi Bangkok

BANGKOK (Jurnalislam.com) – Organisasi Islam Thailand mengecam serangkaian “penangkapan sewenang-wenang” baru-baru ini oleh polisi Bangkok terhadap mahasiswa Muslim dari negara selatan yang dilanda pemberontakan, setelah informasi dugaan plot bom muncul awal bulan ini, media lokal melaporkan Ahad (16/10/2016), lansir World Bulletin.

Presiden ‘Federasi Mahasiswa Patani (the Patani Students’ Federation), yang mewakili Muslim Thailand muda dari budaya etnis Melayu, menyatakan keprihatinan mereka tentang “konteks dan waktu terjadinya serangan yang dapat menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia.”

“Dalam situasi politik yang rapuh ini, kami takut bahwa Bangkok akan menggunakan kami, orang-orang dari provinsi Pattani, sebagai kambing hitam dan pion dalam permainan pertarungan politik mereka,” Arfin Soh kepada Bangkok Post.

“Kami mendesak komunitas internasional untuk memperhatikan masalah ini,” tegasnya.

Ketika polisi memperingatkan sebuah plot bom sejak hari Senin yang diduga direncanakan meledak akhir Oktober, 48 siswa Muslim Thailand dan pemuda dari selatan telah ditangkap di berbagai lokasi di ibukota, menurut Post.

Dari 48 pemuda tersebut, 25 kemudian dibebaskan tanpa tuduhan sementara sisanya ditahan di penjara atau di fasilitas militer.

Empat dari mereka telah didakwa dengan kepemilikan daun Krathom, tumbuhan zat adiktif yang dilarang di Thailand, situs berita Prachatai melaporkan Kamis.

Prachatai juga mengutip salah satu siswa yang dibebaskan yang mengatakan bahwa petugas polisi bahkan tidak tahu nama-nama siswa yang mereka tangkap.

Pattani, Yala dan Narathiwat adalah tiga provinsi selatan Thailand di mana sekitar 80 persen dari populasi terdiri dari Muslim etnis Melayu.

Perlawanan terhadap pemerintah pusat telah dilancarkan di wilayah tersebut selama beberapa dekade.

Sejak kekerasan meletus pada tahun 2004, sekitar 7.000 orang – tewas dan 11.000 lainnya terluka.

Razia dilakukan di Bangkok pekan ini setelah informasi intelijen muncul awal bulan ini mengenai plot bom yang diduga direncanakan untuk menandai ulang tahun ke-12 pembantaian puluhan Muslim Melayu.

Pada 12 Oktober 2004, unit militer Thailand menembaki aksi damai, menewaskan tujuh orang di Tak Bail di Narathiwat. Ratusan warga desa ditangkap dan dimasukkan ke dalam truk untuk dikirim ke sebuah kamp militer di negara tetangga Pattani. Dalam kondisi penuh sesak, 78 lebih tewas karena sesak napas selama perjalanan.

Walaupun penangkapan sewenang-wenang terhadap tersangka Melayu Muslim rutin terjadi di selatan sejak tahun 2004, namun penangkapan jarang terjadi di ibukota.

Hakim Japantikor, seorang Muslim pembela HAM, mengatakan kepada Post pada hari Ahad, “kita telah melihat pola penangkapan sewenang-wenang yang sering terjadi di selatan … Kita sekarang bertanya-tanya apakah ini juga akan menjadi praktek yang rutin terjadi di ibukota atau tidak.”

Bagikan