AFRIKA TENGAH (Jurnalislam.com) – Jam malam diberlakukan pada hari Ahad (27/09/2015) di ibukota Republik Afrika Tengah (CAR) yang bermasalah, setelah beberapa hari berlangsung kekerasan yang menewaskan sedikitnya 36 orang, World Bulletin melaporkan, Senin (28/09/2015).
Menteri Keamanan Dominique Said Paguindji mengutuk kekerasan dan menyerukan warga agar tetap tenang.
Kekerasan di Bangui telah mencapai tingkat terburuk dalam beberapa bulan, dan ada laporan dari yang wilayah yang didominasi Kristen, bahwa milisi Kristen anti-Balaka berkeliaran bebas di jalan-jalan.
Tembakan sporadis dan pertempuran jalanan telah dilaporkan.
Bentrokan dimulai hari Jumat, ketika mayat seorang pria Muslim ditemukan dibuang di dekat masjid. Pemrotes Muslim menuduh pemerintah dan pasukan penjaga perdamaian PBB telah gagal untuk meredam milisi kristen anti-Balaka, yang dituduh terlibat dalam pembersihan etnis terhadap Muslim CAR di masa lalu.
Awal tahun ini, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memperingatkan bahwa penduduk Muslim CAR tetap berada di bawah ancaman kekerasan.
"Wilayah-wilayah komunitas Muslim sangat rentan dan tetap berada di bawah ancaman milisi Kristen yang hampir konstan dan berada dalam kondisi kemanusiaan yang mengerikan," katanya.
Gelombang kekerasan terakhir datang setelah ketegangan berlangsung berbulan-bulan di CAR, yang telah mengalami kerusuhan bertahun-tahun.
Deddy | world Bulletin | Jurniscom