WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Sedikitnya empat warga Amerika tewas, dan tiga lainnya cedera dalam serangan martir di Manbij, Suriah, kata Pentagon pada hari Rabu (16/1/2019).
Komando Pusat AS mengatakan dua anggota mereka tewas, demikian juga seorang staff Pentagon dan seorang kontraktor, saat melakukan “keterlibatan lokal.” Seorang pejabat pertahanan yang tidak bersedia namanya disebutkan mengatakan kontraktor itu bekerja sebagai penerjemah.
Semua orang Amerika yang terluka adalah anggota Komando Pusat AS, menurut perintah itu.
Sejumlah warga sipil setempat yang tidak dikenal juga tewas dan terluka.
Kelompok IS telah mengaku bertanggung jawab atas pemboman itu, yang katanya dilakukan oleh seorang pembom yang mengenakan rompi peledak.
Manbij tetap di bawah kendali PYD/YPG, afiliasi Suriah dari organisasi teroris PKK. Selama aksi teroris 30 tahun melawan Turki, PKK telah merenggut sekitar 40.000 jiwa.
Baca juga:
-
Menlu AS: Kurdi Suriah akan Kami Lindungi dari Ancaman Militer Turki
-
Kelompok Teror Suriah Dukungan AS Usir Warga dari Kamp Pengungsi
-
Erdogan Ajak Semua Kepentingan Bergabung dengan Pasukan Turki di Suriah
-
Setelah Trump Umumkan Penarikan Pasukan Justru AS Intensifkan Pemboman di Suriah
-
Setelah Eksis di Suriah Kini Guardians of Religion Berdiri di Iraq
Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia dan Presiden Donald Trump mengutuk serangan hari Rabu “yang merenggut nyawa orang Amerika.”
Serangan itu terjadi setelah pengumuman mengejutkan Trump bulan lalu tentang penarikan mundur pasukan Amerika dari Suriah.
Keputusan penarikan muncul saat panggilan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di mana kedua pemimpin sepakat tentang perlunya koordinasi yang lebih efektif atas negara yang dilanda perang itu.
Mengenai serangan itu, Trump telah “diberi pengarahan penuh dan kami akan terus memantau situasi yang sedang berlangsung di Suriah,” kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders.