Serangan Udara B-52 AS Hantam Kamp Pelatihan Jabhat Fath al-Sham di Aleppo

Serangan Udara B-52 AS Hantam Kamp Pelatihan Jabhat Fath al-Sham di Aleppo

ALEPPO (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 40 mujahidin Jabhat Fath al-Sham (JFS) – salah satu faksi jihad terbesar yang berperang melawan rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad dan sekutunya – gugur dalam serangan udara di provinsi Aleppo.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (The Syrian Observatory for Human Rights-SOHR), Jumat (20/01/2017) mengatakan tidak jelas siapa yang melakukan serangan Kamis di provinsi Aleppo Barat tersebut karena koalisi pimpinan AS, ataupun rezim Suriah, dan juga Rusia sama-sama pernah melakukan serangan terhadap posisi Jabhat Fath al-Sham dalam beberapa pekan terakhir.

“Pesawat-pesawat tempur, kemungkinan milik Rusia atau koalisi, menghantam sebuah kamp pelatihan Jabhat Fath al-Sham di Sheikh Suleiman,” kata Observatorium yang berbasis di Inggris itu.

Namun militer AS mengakui serangan udara di sebuah kamp pelatihan di Suriah pada Kamis. AS telah meluncurkan lima serangan terhadap afiliasi Al Qaeda di Suriah sejak awal 2017.

Sebuah bomber B-52 dan sejumlah pesawat yang dikemudikan dari jarak jauh, yang lebih dikenal sebagai drone, terlibat dalam serangan tersebut, para pejabat AS mengatakan kepada The Associated Press, sebagaimana yang dilansir The Long War Journal pada hari Jumat.

Pembom B-52 AS
Pembom B-52 AS

Sebuah sumber di Jabhat Fath al-Sham mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa puluhan pejuangnya gugur dalam serangan udara di sebuah kamp pelatihan di pedesaan Aleppo Barat ini.

Jabhat Fath al-Sham memisahkan diri dari al-Qaeda pada bulan Juli, sebuah langkah yang analis katakan bertujuan untuk mengurangi tekanan dari Rusia dan Amerika Serikat.

JFS dan sekutunya tidak dimasukan dalam daftar gencatan senjata yang ditengahi Rusia dan Turki yang mulai berlaku pada tanggal 30 Desember.

Reporter Al Jazeera Stefanie Dekker, melaporkan dari Gaziantep dekat perbatasan Turki-Suriah, mengatakan serangan udara terbaru tersebut mengisyaratkan adanya perubahan dalam operasi melawan Jabhat Fath al-Sham.

Bagikan