Yerusalem: Masjid Al Aqsho Pernah Dibakar oleh Sekte Berbasis di AS

Yerusalem: Masjid Al Aqsho Pernah Dibakar oleh Sekte Berbasis di AS

YERUSALEM (Palestina) – Yerusalem (al Quds) adalah kota yang menjadi inti konflik Israel-Palestina, dengan warga Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur – yang sekarang ini dijajah oleh Israel – pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibukota negara Palestina masa depan.

Trump berulang kali Selama kampanye pemilihannya tahun lalu, berjanji untuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang dia umumkan Rabu lalu.

Namun Erdogan menegaskan kembali bahwa Yerusalem adalah “garis merah (ambang batas)” bagi gerakan Muslim seluruh dunia dan Presiden AS Donald Trump “tidak memiliki hak apapun,” lansir Anadolu Agency.

Erdogan bersama dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Yerusalem dideklarasikan sebagai Ibukota Palestina Rabu (13/12/2017).

OKI Deklarasikan Yerusalem sebagai Ibukota Palestina

OKI didirikan pada pertemuan puncak bersejarah di Rabat, Maroko, pada tahun 1969 setelah sebuah serangan pembakaran di Masjid Al-Aqsha di Yerusalem yang diduduki.

Masjid Al-Aqsha dibakar oleh seorang Kristen Australia bernama Michael Denis Rohan pada 21 Agustus 1969. Tempat suci dan sebuah mimbar berusia 1.000 tahun tersebut hancur total dan juga beberapa tempat bersejarah.

Rohan bergabung dengan sekte berbasis AS yang disebut “Gereja Tuhan (The Church of God)” dan percaya bahwa membakar Al-Aqsha akan mempercepat kedatangan Mesias.

Dia kemudian dinyatakan tidak stabil secara mental (stress dan despresi) kemudian dilaporkan meninggal dalam perawatan psikiatri pada tahun 1995.

5 Hal Penting Tentang Masjid Al Aqsha yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Bagikan