KAMERUN (Jurnalislam.com) – Otoritas Kamerun sedang menyelidiki keaslian sebuah video yang konon menunjukkan tentara negara itu mengeksekusi dua wanita dan anak-anak mereka, lapor media setempat, lansir World Bulletin, Kamis (12/7/2018).
Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (11/7/2018) malam, Issa Tchiroma Bakary, juru bicara pemerintah, mengatakan: “Kepala Negara telah memerintahkan pembukaan penyelidikan.”
Membahas lebih lanjut video kontroversial tersebut, Kolonel Didier Badjeck, jurubicara Kementerian Pertahanan, mengklaim bahwa orang-orang dalam video itu bukan anggota tentara Kamerun dan gambar di video itu tidak mencerminkan kebenaran.
Video yang diposting pada hari Selasa menunjukkan pria dalam seragam militer menembak dua wanita yang ditutup matanya dan juga menembak sedikitnya dua orang anak. Seorang wanita menggendong bayi di punggungnya.
Video itu beredar di media sosial dan telah menyebabkan kemarahan di seluruh negeri dan mancanegara.
Negara Afrika tengah telah memerangi kelompok pemberontak Boko Haram di utara sejak 2014.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, menuduh Kamerun menggunakan tindakan yang tidak proporsional terhadap para tersangka Boko Haram.
”Pasukan keamanan masih terus menahan individu yang dituduh mendukung Boko Haram, seringkali dengan sedikit atau tanpa bukti dan kadang-kadang menggunakan kekuatan yang tidak perlu atau berlebihan. Mereka yang ditangkap sering ditahan dalam kondisi yang tidak manusiawi dan mengancam jiwa,” kata Amnesti dalam sebuah laporan pada bulan Januari tahun ini.
Pertempuran dengan Boko Haram telah menewaskan lebih dari 2.500 warga Kamerun sejak 2014 terutama di wilayah Far North, menurut Kementerian Pertahanan.
Sebagai akibat dari konflik, dari tahun 2014 hingga 2017 sekitar 240.000 orang di wilayah Far North meninggalkan rumah mereka.
Badan Pengungsi UNHCR memperkirakan sekitar 26 juta orang di wilayah Danau Chad telah menderita oleh kekerasan Boko Haram, dan lebih dari 2,6 juta orang mengungsi.