Ustadz Fuad : “Saya Sedih Ketika Tidak Ada Lagi Status Facebook Berbicara Tentang Syi’ah”

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Disela-sela makan malam selepas acara Tabligh Akbar “Membuka mata, Mewaspadai Kesesatan Syi’ah” yang digelar di tadi malam (22/6/2014) di Tasikmalaya, Ustadz Fuad menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena perselisihan yang terjadi di dunia maya antara pembela kelompok mujahidin dengan kelompok mujahidin yang lain. Beliau mengatakan, akibat perselisihan itu, sekarang tidak ada lagi status facebook yang membicarakan tentang Syi’ah.

“Saya sangat sedih ketika kemudian tidak ada lagi satu pun status facebook yang membicarakan tentang Syi’ah. Syi’ah selamat dari mulut-mulut kita, sedangkan saudara-saudara kita malah saling mencaci. Itu fakta,” ungkapnya.

“Demokrasi juga tidak lagi dibahas sekarang,” timpal beliau.

Menurutnya, masalah ISIS dan Jabhah Nusroh adalah ujian Allah kepada penduduk negeri Syam. Penduduk negeri Syam lebih tahu bagaimana menyelesaikannya, karena mereka adalah orang-orang pilihan. Beliau meminta kepada umat Islam untuk berdoa kepada Allah agar mempersatukan mereka kembali

“Hanya Allah yang bisa membuat mereka berdamai. Nah, bagaimana agar Allah mempercepat perdamaian mereka, yaa kaum muslimin berdoa kepada Allah,” kata beliau.

Perkataan itu juga yang menurutnya menjadi maksud Ustadz Abu Bakar Ba’asyir tentang perintahnya untuk mendoakan seluruh mujahidin.

“Maksud Ustadz Abu itu seperti itu, bukan kemudian berdoa hanya mendukung ISIS dan yang lain tidak,” lanjutnya.

Acara tabligh akbar yang diadakan oleh Angkatan Muda Muslim Al Fathonah (AMMAF) di komplek Yayasan Al Fathonah di Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya dihadiri oleh ratusan mustami dari daerah-daerah di Kabupaten Tasikmalaya. Dalam acara itu Ustadz Fuad menjadi pemateri.

Reporter/Editor : Amaif

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.