JAKARTA(Jurnalislam.com)– Pemerintah saat ini terus melakukan upaya percepatan transformasi digital nasional. Salah satu agenda prioritas penunjangnya adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang digital yang komprehensif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sebagai institusi pendidikan tinggi, Universitas Islam Malang (UNISMA) harus dapat beradaptasi untuk mencetak SDM dengan tingkat literasi digital yang tinggi.
“Di era transformasi digital ini, adaptif telah menjadi keharusan. UNISMA harus mampu memanfaatkan peluang-peluang yang tercipta dari revolusi teknologi dan menjadikannya kendaraan menuju kemajuan institusi,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan ucapan Dies Natalis ke-41 UNISMA secara virtual di Jakarta, Minggu (27/03/2022).
Wapres berharap, UNISMA dapat memperluas jaringan institusi, baik dengan institusi lain di dalam maupun luar negeri.
“Saya juga mendorong UNISMA untuk memperluas kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional,” imbaunya.
Pada acara yang mengangkat tema “Kita Wujudkan Sikap Adaptif dan Produktif untuk Mengembangkan Budaya dan Peradaban menuju World Class University”, Wapres mengapresiasi UNISMA dengan visinya menjadi universitas kelas dunia atau world-class university yang harus dicapai dengan sungguh-sungguh.
“Saya menyambut gembira karena UNISMA telah memancangkan visi untuk menjadi universitas kelas dunia atau world-class university. Menjadi universitas kelas dunia adalah cita-cita mulia yang membutuhkan kerja keras untuk dapat mewujudkannya,” tuturnya.
Dengan pengalaman yang dimiliki UNISMA, Wapres berkeyakinan bahwa visi menjadi universitas kelas dunia akan dapat diwujudkan.
“UNISMA memiliki puluhan tahun pengalaman sebagai lokomotif pendidikan Nahdlatul Ulama, dan telah melahirkan banyak cendekiawan muslim Indonesia. Karena itu saya optimis, UNISMA dapat terus maju, menaiki anak tangga kualitas institusi pendidikan tinggi hingga menggapai status kelas dunia,” ungkap Wapres.
Mengakhiri pesannya, Wapres mengingatkan pentingnya peningkatan kualitas akademik tanpa mengabaikan penguatan iman dan takwa sesuai aqidah ahlusunah wal jamaah an-nahdliyyah (berpedoman pada sunah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam pedoman NU) serta nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi persaingan global.
“Tantangan di dunia modern justru membutuhkan penguatan karakter religius dan kebangsaan. Dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dipadukan dengan keimanan dan ketakwaan serta nilai-nilai Pancasila, kita bisa mewujudkan generasi muslim Indonesia yang berdaya saing global,” tutupnya.
Sebelumnya, Rektor UNISMA Maskuri menyebutkan bahwa UNISMA terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan kampus melalui berbagai program, serta senantiasa mendukung program pemerintah terutama yang terkait dengan inovasi pembangunan untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
“UNISMA sebagai perguruan tinggi papan atas di Indonesia selalu berusaha mendukung dan mengembangkan kebijakan-kebijakan strategis pemerintah yang langsung terkait dengan inovasi pembangunan, melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka partisipasi UNISMA diwujudkan dalam program mahasiswa, kegiatan berwirausaha mahasiswa, program holistik pembinaan dan pemberdayaan desa, Program Wira Desa, Program Pertukaran Mahasiswa dan Program Kampus Mengajar,” terangnya.
Lebih lanjut, Maskuri menyampaikan bahwa berbagai ikhtiar yang dilakukan berupa perubahan dan lompatan hasil kerja kampus dipersembahkan untuk perkembangan budaya dan peradaban, dengan prinsip UNISMA dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia yang saat ini sedang menuju World Class University.
“Kita memiliki Miles Stone, saat ini pada tingkat Research University, 2023 UNISMA akan masuk pada Enterpreneur University dan di tahun 2027 kita akan menabuh genderang UNISMA sebagai World Class University,” ungkapnya.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid serta Forum Kordinasi Pimpinan Daerah Kota dan Kabupaten Malang, sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlow, Masykuri Abdillah, serta Lukmanul Hakim.