Tokoh Muda Betawi : Perayaan Tahun Baru Masehi Produk Penjajah untuk Kikis Perayaan Tahun Baru Hijriah

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Tokoh muda Betawi, Ustadz H Muhammad Yusuf Asmawi mengatakan bahwa perayaan tahun baru Masehi sengaja digulirkan untuk mengikis perayaan tahun baru Hijriah. Meski tidak disyariatkan, namun menurut beliau, tahun baru Hijriah sarat akan nilai keagamaan daripada perayaan tahun baru Masehi.

“Perayaan tahun baru masehi adalah produk penjajah yang sengaja dihembuskan untuk mengikis perayaan tahun baru Hijriah yang pada zaman dahulu selalu dirayakan oleh umat Muslim di Indonesia. Walaupun tidak disyariatkan, akan tetapi penuh dengan nilai keagamaan,” tegasnya kepada Jurniscom, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan ini mensinyalir adanya upaya pihak-pihak tertentu untuk merusak generasi muda Islam.

“Dengan adanya perayaan pergantian tahun yang diisi beragam kemaksiatan, pesta pora, dan bahkan menurut berita yang berkembang di dunia maya penjualan kondom meningkat menjelang peringatan pergantian tahun. Dan ini untuk apalagi kalau bukan untuk melakukan zinah,” ungkap ulama yang aktif Dewan Masjid Indonesia itu.

Untuk mengurangi eksistensi perayaan pergantian tahun yang penuh kamaksiatan, beliau mendukung upaya-upaya diadakannya acara tabliqh akbar, dzikir akbar dan muhasabah akhir tahun. “Cara ini yang paling ampuh pada saat ini untuk membendung kemeriahan yang penuh dosa malam pergantian tahun,” sambungnya.

Beliau juga menghimbau umat Islam untuk tidak lagi merayakan pergantian tahun apalagi melihat begitu banyaknya musibah yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia.

Beliau berpesan kepada para da'i dan para jurnalis Islam untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat luas tentang hakikat perayaan malam pergantian tahun. “Sehingga masyarakat luas paham dan Insya Allah dengan sukarela meninggalkan perayaan tidak bermanfaat itu,” pungkasnya.

Irfan | Ally | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.