Targetkan Seluruh Sektor, Rusia Hentikan Status Bebas Visa dengan Turki

RUSIA (Jurnalislam.com) – Moskow menangguhkan perjanjian bebas visa dengan Turki pada awal tahun depan, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada Aljazeera, Jumat (27/11/2015)

Pengumuman Jumat ini dikeluarkan saat ketegangan meningkat setelah jatuhnya jet tempur Rusia oleh Turki awal pekan ini.

Rusia telah mengesampingkan respon militer terhadap anggota NATO Turki, tetapi berjanji melakukan tindakan balasan yang luas menargetkan seluruh sektor ekonomi Turki, termasuk pariwisata, pertanian dan investasi.

Pada hari Kamis (26/11/2015), dua pengusaha Turki yang berinvestasi di Rusia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa polisi Rusia telah merampok perusahaan Turki di berbagai wilayah negara dan, dalam beberapa kasus, menghentikan operasi mereka.

Moskow juga telah mulai mengirimkan kembali truk Turki yang sarat dengan produk ekspor di perbatasan dan menghentikan turis Turki – yang biasanya tidak perlu visa – memasuki negara itu, kata dua pengusaha tersebut.

"Sebuah keputusan telah dibuat untuk menghentikan kebijakan bebas visa dengan Turki," Lavrov mengatakan kepada wartawan setelah pembicaraan dengan timpalannya dari Suriah Walid Muallem di Moskow.

Pada hari Kamis, Oleg Safonov, kepala badan pariwisata negara Rusia Rostourism, mengatakan bahwa wisatawan Rusia menghabiskan sekitar $ 151m di Turki setiap tahunnya.

"Sekarang Turki tidak akan mendapatkan uang ini, uang itu akan tetap di Rusia dan akan memfasilitasi pengembangan pariwisata internal," katanya.

Pada 26 November ada lebih dari 9.900 wisatawan Rusia di Turki.

"Tidak seorang pun turis Rusia yang akan menetap di Turki setelah 26 Desember 2015," kata badan pariwisata tersebut.

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev pada hari Kamis memberikan menterinya dua hari untuk bekerja mengekang kerjasama dengan perusahaan Turki.

Rusia juga mengatakan akan memperketat pemeriksaan pada impor pangan atas dugaan pelanggaran standar keselamatan.

Menteri ekonomi Alexei Ulyukayev mengatakan ia tidak mengesampingkan bahwa tindakan balasan bisa memukul dua proyek besar dengan Turki – pipa gas yang direncanakan TurkStream dan pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu.

Puluhan pemrotes Turki meneriakkan slogan-slogan melawan Rusia selama protes terhadap Rusia setelah shalat Jumat di Istanbul.

Deddy | Aljazeera | Jurnalislam
 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.