Solo Madani Sebut Festival Kuliner Non Halal Merusak Moderasi Beragama

Solo Madani Sebut Festival Kuliner Non Halal Merusak Moderasi Beragama

SOLO (jurnalislam.com)- Ketua Solo Madani Indonesia Jaya (SMIJ) Ustadz Yusuf Suparno menyebut rencana menyandingkan makanan halal dan haram dalam satu festival di ruang publik merupakan bentuk abainya sensitivitas keagamaan yang dapat menimbulkan keresahan.

Sebagaimana diketahui, festival kuliner Cap Go Meh bakal digelar di Solo Paragon Lifestyle pada Rabu-Ahad, (12-16/2/2025). Dalam festival kuliner tersebut rencananya selain ada makanan halal, akan ada makanan non halal yang dijual yang akan ditutupi sekat untuk meminimalisir penjunjung muslim.

“Islam tidak hanya mengatur ibadah, tetapi juga aspek kehidupan, termasuk pangan. Oleh karena itu, menghadirkan makanan haram dalam ruang publik yang bersifat umum
dapat melukai keyakinan umat Islam dan bertentangan dengan prinsip keadilan dan
keseimbangan dalam moderasi beragama. Festival yang mencampurkan Halal dan Haram di ruang publik adalah pelanggaran terhadap prinsip moderasi beragama,” kata Ustadz Yusuf Suparno dalam rilis yang diterima jurnalislam.com pada Senin, (11/2/2025).

Menurut Ustadz Yusuf, pelaksanaan festival tersebut bukan bentuk moderasi beragama, melainkan kompromi yang justru mencederai kesepakatan hidup beragama dalam bingkai NKRI.

Untuk itu, ia mendorong Pemerintah untuk menghormati Prinsip Keberagaman secara adil dan proporsional.

“Meminta Pemerintah Kota Surakarta untuk meninjau ulang kebijakan penyelenggaraan
festival tersebut, mengingat dampak sosial dan keresahan yang ditimbulkan,” ungkapnya.

“Menegaskan bahwa kebebasan beragama harus dipahami dalam bingkai nilai-nilai
agama itu sendiri, bukan dengan mencampuradukkan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agama,” pungkasnya.

Bagikan