BANDUNG(Jurnalislam.com)–Angka pasien COViD-19 yang meninggal saat Isolasi Mandiri (Isoman) terus meningkat. Salah satu faktor penyebabnya adalah terlambatnya penanganan medis. Padahal di sisi lain, rumah sakit kini selalu over capacity.
Menanggapi masalah ini, Sinergi Foundation melalui Sinergy for Humanity (S4H) membuat program Sahabat Isoman. “Ini adalah program pendampingan dan observasi virtual bagi warga terpapar dan sedang melaksanakan isoman,” kata CEO Sinergi Foundation, Asep Irawan.
Di program Sahabat Isoman, para pasien bisa berkonsultasi via WhatsApp, observasi dari paramedis, pendampingan selama isoman, juga mendapat asupan paket obat-obatan, suplemen, APD, dan oxymeter.
“Orang-orang yang terlibat dalam program ini juga adalah pakar dan praktisinya langsung. Ada dokter spesialis, dokter umum, paramedis, psikolog, hingga para survivor COVID-19 sebagai fasilitator,” katanya.
Asep berharap, program ini dapat membantu para pasien mendapatkan penanganan medis secara berkala. Dan tentu mengurangi angka kesakitan dengan bertindak tepat bagi penyintas dengan pendampingan sedari gejala dini.
“Melalui Sahabat Isoman, kita sama-sama berjuang dan saling bantu agar para pasien Isoman tidak merasa sendiri. Semoga menjadi jalan juga agar pandemi ini segera enyah di Indonesia,” lanjutnya.
Program Sahabat Isoman sendiri bermitra dengan Tanginas Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) Jabar, Rumah Bersalin Cuma-Cuma, dan PKK Kota Bandung.
Asep pun memungkas, syarat mendaftar Sahabat Isoman ini cukup mudah. Di antaranya: WNI, pasien COVID-19 sejak gejala ringan, mengisi formulir online yang sudah disediakan, dan mengupload bukti SWAB dan KTP. Para pasien Isoman yang ingin bergabung program ini bisa mendaftar di: bit.ly/SahabatIsoman.