WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Pemerintah AS telah mengirim pesan beragam ke negara-negara Teluk Arab di tengah salah satu krisis diplomatik terbesar yang mencengkeram wilayah tersebut.
Berbicara di Rose Garden di Gedung Putih pada hari Jumat (9/6/2017), Presiden yang dikenal anti-Islam pada waktu lalu, Donald Trump, meminta Qatar dan negara-negara lain untuk meningkatkan usaha mereka dengan dalih melawan terorisme, lansir Aljazeera.
Beberapa menit sebelumnya, Rex Tillerson, sekretaris negara AS, mendesak Arab Saudi dan tiga negara Arab lainnya untuk mengurangi blokade mereka terhadap Qatar.
Trump dan Tillerson berbicara lima hari setelah Arab Saudi, Bahrain, UEA, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan hubungan transportasi dengan Qatar, serta menutup dan membatasi perbatasan darat dan laut sehingga negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (the Gulf Cooperation Council–GCC) tersebut mengalami krisis terbesar mereka sejak bertahun-tahun lamanya.
“Qatar, kami ingin Anda kembali ke persatuan negara-negara yang bertanggung jawab,” kata Trump, berdiri di samping Presiden Romani Klaus Iohannis.
“Kami meminta Qatar dan negara-negara lain di kawasan ini untuk berbuat lebih banyak [untuk memerangi terorisme] dan melakukannya lebih cepat.”
Qatar dengan keras menolak tuduhan yang dilontarkan oleh Trump dan blok Saudi tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, pemerintah Qatar mengatakan telah memimpin wilayah tersebut dalam menyerang apa yang disebut akar “terorisme”, termasuk memberi harapan kepada kaum muda melalui pekerjaan, mendidik ratusan ribu pengungsi Suriah dan mendanai program masyarakat untuk menantang agenda dari kelompok bersenjata
“Posisi kami dalam melawan terorisme lebih kuat daripada banyak penandatangan pernyataan bersama – sebuah fakta yang telah diabaikan oleh para penulis,” kata pernyataan tersebut.
Namun, dalam sambutannya pada hari Jumat, Trump mengatakan “negara Qatar secara historis merupakan penyandang dana terorisme pada tingkat yang sangat tinggi”, tetapi Trump gagal menunjukkan bukti apapun.