KABUL (Jurnalislam.com) – Satu hari setelah serangan mematikan pasukan Islamic State (IS) terhadap TV yang dikelola pemerintah, pasukan pertahanan Nasional Afghanistan (ANA) mengklaim telah membunuh 102 milisi IS, termasuk 15 militan pro-IS, di seluruh negeri dalam 24 jam terakhir.
Brigjen Sher Agha, juru bicara Korps 201-Sailab Angkatan Darat Afghanistan (the Afghan National Army-ANA), mengatakan kepada Anadolu Agency, Kamis (18/5/2017) bahwa 15 militan pro-IS tewas dalam operasi pembersihan di distrik Chaparhar, provinsi Nangarhar.
Secara terpisah, Kementerian Pertahanan mengatakan pada hari Kamis bahwa 87 militan IS bersenjata telah terbunuh dan 27 lainnya cedera dalam operasi khusus yang sedang berlangsung di 18 dari 34 provinsi di negara tersebut.
Sepuluh orang, termasuk empat penyerang, tewas pada hari Rabu dalam serangan senjata dan bom di markas besar Radio Television Afghanistan (RTA) yang dikelola negara di kota timur Jalalabad, ibu kota Nangarhar. Kantor RTA terletak di jantung kota, dekat dengan kantor pusat pemerintah provinsi dan pasar utama.
IS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah pernyataan. Kelompok tersebut dikatakan berada di distrik selatan Achin, Kot, dan Bati Kot dekat perbatasan dengan Pakistan.
Serangan Rabu adalah serangan besar kelima yang diklaim oleh kelompok IS dalam tujuh bulan terakhir di Afghanistan. Pada tanggal 3 Mei, IS mengatakan bahwa mereka melakukan serangan bunuh diri di ibukota Kabul yang menewaskan delapan warga sipil. Serangan lainnya termasuk insiden Rumah Sakit Sardar Mohammad Dawood Khan pada bulan Maret yang menewaskan hingga 50 orang, sebuah serangan martir di Mahkamah Agung pada bulan Februari yang menewaskan 22 orang, dan serangan martir kembar terhadap pemrotes Syiah tahun lalu yang menewaskan 80 orang.