Safari Ramadhan Syeikh Palestina ke Tasikmalaya

Safari Ramadhan Syeikh Palestina ke Tasikmalaya

20160615_195716TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Untuk kedua kalinya Masjid Al-Amin dikunjungi Syaikh Palestina bersama Syam Organizer dalam Safari Ramadhan Bermakna bersama Imam-imam Palestina di Saguling Panjang Kawalu.

Seteleh selesai shalat sunnah terawih, Syeikh Husam Taher langsung disambut hangat oleh pihak DKM Masjid Al-Amin “Kami warga saguling sangat menyambut kedatangan saudara kita Syaikh Husam Taher, dimana pada moment bulan yang sama, pada Ramadhan tahun sebelumnya kita bertemu dengan saudara kita Syaikh dari palestina” Ujar Ustadz. Ade Ridwan dalam sambutannya.

Dalam agenda safari ini, ketua Syam Organizer Tasikmalaya menuturkan, “Acara safari imam Palestina selama bulan Ramadhan tahun ini roadshow di 160 kota dengan mendatangkan 4 syeikh dari Palestina” tutur pria yang disapa Pak Eri kepada tim liputan Jurnalislam.com, Rabu (15/06/2016).

Pak Eri menjelaskan “Ini menjadikan hal yang berbeda terutama di bulan Ramadhan, dengan hadirnya beliau dan menjelaskan keadaan sesungguhnya seperti apa keberadaan saudara kita di sana, beliau juga menyampaikan rasa terimakasih kaum muslim Palestina kepada muslim Indonesia atas bantuan yang selama ini diberikan kepada kaum muslim Palestina,”jelasnya.

20160615_195434

Syaikh Husam Taher menyampaikan risalah kepada jama’ah yang hadir bahwa “Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tanpa membedakan warna kulit putih ataupun yang berkulit hitam, dan sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah Swt adalah orang yang bertaqwa” ucap Ustadz Furqan Abdillah sebagai mutarjim Syaikh Husam Taher

Beliau menjelaskan kondisi Palestina saat ini yang tiada henti terus digempur oleh kaum Yahudi,

“Kondisi masjid Al-Aqsha terus digempur oleh serangan-serangan Yahudi laknatullah, untuk merobohkan dan meruntuhkan sehingga tiang-tiang Masjid Al-Aqsha menjadi rapuh” ujar Syeikh.

Selanjutnya beliau mengatakan, “kaum Yahudi laknatullah melarang pemuda-pemuda Palestina yang berumur dibawah 40 tahun, untuk sholat memasuki di Masjid Al-Aqsha”.

“Kenapa mereka melarang para pemuda memasuki Masjid Al-Aqsha? karena mereka tahu bahwa pemuda sebagai penerus umat yang memiliki kesepakatan untuk memperjuangkan Islam adalah mereka mereka yang berada di bawah usia 40 tahun” terangnya

Syaikh Husam Taher mengingatkan jamaah diakhir tausiyah, “Sungguh tidak ada kata uzur dan alasan bagi kita dihadapan Allah subhanahu wa ta’ala ketika kita membiarkan mereka, ketika kita tidak memberikan bantuan untuk mereka terhadap kondisi saudara kita di Palestina,” tegasnya.

Acara ditutup dengan penyerahan cendramata slayer Palestine dari Syaikh Husam Taher kepada seluruh elemen DKM Masjid Al-Amin, pemuda dan Remaja Al-Amin sebagai bentuk dukungan dan kepeduliaan ummat muslim Indonesia terhadap muslim Palestina.

20160615_204257

Reporter: Lutfi | Editor: Deddy

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.