Rusia Siap Jual Rudal Berteknologi Tinggi S-400 ke Turki

Rusia Siap Jual Rudal Berteknologi Tinggi S-400 ke Turki

RUSIA (Jurnaliaslam.com) Vladimir Putin mengatakan pada hari Kamis (1/6/2017) bahwa Rusia siap menjual sistem rudal canggih surface-to-air S-400 mereka kepada Turki dan telah mendiskusikan masalah ini dengan Ankara, kantor berita TASS melaporkan.

TASS mengatakan Putin mengeluarkan komentar tersebut kepada media internasional di sebuah forum ekonomi di St. Petersburg.

“Kami mendiskusikan kemungkinan menjual S-400 ke Turki. Kami siap,” kata Putin.

“Saat ini, kami tidak memproduksi sistem ini di luar negeri, kami siap mengirim sistem terbaru dan paling efisien ini. Presiden [Recep Tayip] Erdogan dan militer kedua negara telah mengetahui,” tambahnya.

S-400, yang disebut S1-Growler oleh Nato, dirancang untuk mencapai 36 target sekaligus pada jarak 400km.

Jika penjualan berhasil, ini adalah pertama kalinya Turki membeli peralatan militer berteknologi tinggi dari Rusia sejak kesepakatan senjata dilakukan setelah jatuhnya Uni Soviet.

Turki saat ini mengandalkan baterai rudal yang diluncurkan NATO untuk pertahanan jarak jauh dan S-400 yang dibeli oleh Turki tidak akan dapat saling terintegrasi ke dalam sistem NATO.

Sebelum kesepakatan S-400, Turki hanya membeli persenjataan kecil seperti granat berpeluncur roket dari Rusia.

Rusia pertama kali berpartisipasi dalam tender militer Turki untuk helikopter tempur pada tahun 1995, namun gagal dengan tawaran gabungan Israel.

Pasukan Rusia mengerahkan S-400 ke Suriah tahun lalu untuk melindungi basis-basisnya, namun sistem tersebut gagal mendeteksi atau mengganggu serangan rudal jelajah Tomahawk AS di sebuah pangkalan udara pemerintah Suriah pada bulan April, yang memicu kekhawatiran para ahli pertahanan Rusia.

Sementara itu, Rusia terbuka untuk membahas pencabutan sebagian larangan impor tomat dari Turki karena langkah tersebut tidak membahayakan petani atau investornya sendiri, kata menteri pertanian Alexander Tkachev kepada Reuters, Kamis.

Dalam upaya untuk menyelesaikan sebuah perdagangan dengan Rusia, Ankara telah mengusulkan agar Moskow mencabut larangan impor tomat Turki selama petani Rusia tidak dapat menumbuhkan tanamannya sendiri.

Bagikan