Rusia dan AS Tanda Tangani Kesepakatan Jalur Udara di Suriah dalam Menggempur Mujahidin

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Pentagon merilis beberapa rincian dari memorandum yang ditandatangani setelah beberapa kali nyaris bertabrakan di langit saat Rusia  dan AS meluncurkan serangan ke pejuang pejuang Suriah, lansir Aljazzera, Selasa (20/10/2015).

AS dan pejabat militer Rusia telah menandatangani nota kesepahaman mencakup langkah yang harus diambil pilot mereka untuk menghindari bentrokan tak disengaja di atas Suriah karena AS dan Rusia saat ini sedang melaksanakan serangan udara terpisah terhadap kelompok-kelompok pejuang, kata Pentagon.

Masalah keselamatan pesawat dimulai setelah Rusia mulai melakukan pemboman di Suriah bulan lalu.

Moskow mengklaim mereka menyerang Islamic State (IS), tapi justru banyak serangan udara Rusia menyerang wilayah yang dikuasai oleh kelompok-kelompok pejuang yang berperang melawan rezim Suriah, Bashar al-Assad.

Reporter Al Jazeera Rosiland Jordan, melaporkan dari Washington, mengatakan pada hari Selasa bahwa juru bicara Pentagon Peter Cook merilis beberapa rincian tentang memorandum tersebut, konon atas permintaan Moskow.

"Cook mengatakan bahwa Rusia tidak ingin rincian tersebut keluar publik," kata Jordan.

"Seperti yang Anda duga, sulit bagi orang untuk menilai apakah memorandum akan efektif.

"Karena itu, sekarang ada perjanjian yang ditandatangani oleh pejabat AS dan Rusia, yang merinci aturan wilayah udara di atas Suriah."

Cook memang mengatakan bahwa memorandum berisi protokol khusus bagi awak pesawat untuk diikuti, ditambah pembuatan link komunikasi darat antara kedua belah pihak jika komunikasi udara gagal.

"AS dan Rusia akan membentuk kelompok kerja untuk membahas isu-isu implementasi yang mengikuti," kata Cook selama konferensi pers.

Cook mengatakan memo tersebut berisi panggilan untuk pesawat agar menjaga jarak aman, tapi ia menolak menjelaskan lebih spesifik tentang apakah protokol mencantumkan jarak tertentu. Dia menambahkan bahwa perjanjian tersebut meliputi pesawat koalisi yang beranggotakan termasuk Arab Saudi, Turki dan Uni Emirat Arab.

"Fakta bahwa kami harus menandatangani nota kesepahaman memberikan indikasi keprihatinan kami tentang kegiatan Rusia tapi juga kesediaan kita untuk bekerja dengan Rusia untuk kepentingan kita sendiri," kata Cook.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan kesepakatan tersebut untuk penargetan secara sendiri sendiri.

"Ini bukan perjanjian kerjasama atau sesuatu seperti itu … Ini tidak berarti kerjasama atau koordinasi atau penargetan bersama," kata juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby.

Deddy | Al Jazeera | Reuters |Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.