KOREA SELATAN (Jurnalislam.com) – Sistem anti-rudal Amerika yang bertujuan untuk menahan senjata nuklir Korea Utara sekarang telah beroperasi di Selatan, kata militer AS, pada hari Selasa (2/5/2017), lansir World Bulletin.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Pasukan AS, Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa system pertahanan Amerika itu “memiliki kemampuan untuk mencegat rudal Korea Utara”.
Korut telah melakukan 50 uji coba rudal balistik yang diketahui dan tiga percobaan nuklir sejak pemimpin Kim Jong-un berkuasa tahun 2011.
Bagian utama Terminal High Altitude Area Defense’s (THAAD) tiba pekan lalu di wilayah terpencil Seongju Selatan, memicu kemarahan para pemrotes karena risiko kesehatan, lingkungan dan keamanan.
Kritikus percaya Seoul bergegas melakukan instalasi sehingga tidak mudah berubah kebijakan setelah pemilihan presiden Korea Selatan hari Selasa depan, yang diharapkan dapat dimenangkan oleh kandidat pendukung THAAD Moon Jae-in.
Telah terjadi kontroversi mengenai permintaan terakhir Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Korea Selatan untuk membayar biaya sebesar $ 1 miliar atas THAAD, terlepas dari kesepakatan sebelumnya bahwa Seoul akan menyediakan lahan dan Washington akan membayar sendiri rudal tersebut itu.
Sementara Korea Selatan menegaskan kesepakatan awal tetap berlaku, ekonomi lokal telah membayar harga yang relatif berat untuk THAAD karena dugaan sanksi China yang mencerminkan ketidaksetujuan Beijing atas sistem tersebut.
Korea Utara tegas mengecam pada hari Selasa, saat situs yang dikuasai Pyongyang menuduh Seoul “membawa sumber bencana yang dibenci rakyat Korea Selatan”.