Ringkasan Pernyataan Perwakilan Imarah Islam Afghanistan pada Konferensi Doha

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com)Imarah Islam Afghanistan (Taliban) pada hari Ahad (24/01/2016) menegaskan pra-kondisi mereka untuk memulai kembali pembicaraan dengan pemerintah Kabul di Doha.

Taliban  menekankan sikap tegas  mereka terhadap pembicaraan yang bertujuan mengakhiri perjuangan yang telah berlangsung 14 tahun, dan menolak perundingan sampai prasyarat mereka dipenuhi.

Seperti yang dilansir Al Emarah News, situs resmi Taliban pada hari Ahad merilis pernyataan perwakilan Imarah Islam pada Konferensi Pugwash di Doha, Ibukota Qatar, adalah sebagai berikut;

Faktor fundamental di balik tragedi negara hampir empat dekade adalah gangguan, invasi, dan kesewenangan negara asing, serta inkompetensi (ketidakmampuan) penguasa internal (pemerintah Afghanistan). Invasi 2001 membawa banyak tragedi dan masalah bagi rakyat Afghanistan yang telah diketahui umum dan masih terus berlanjut. Isu-isu ini tidak dapat diselesaikan dengan penggunaan kekuatan militer.

Imarah Islam memulai Jihad untuk memperjuangkan tujuan yang benar dan mulia bukan untuk keuntungan materi. Perang adalah sebuah kebutuhan bukan pilihan. Imarah Islam berkomitmen untuk perdamaian ketika tujuan Jihad telah terpenuhi, yaitu berakhirnya pendudukan dan pembentukan sistem Islam yang independen.

Perdamaian tidak boleh digunakan sebagai alat untuk pencapaian tujuan politik, pribadi atau keinginan seseorang. Sayangnya, pihak asing dan pemerintah Kabul yang (sekarang) terlibat dalam kegiatan ini dan tidak memiliki niat yang nyata untuk perdamaian.

Beberapa langkah awal yang harus diambil sebelum memulai perdamaian karena tanpa langkah awal tersebut, kemajuan menuju perdamaian tidaklah layak. Pembentukan tempat resmi untuk Imarah Islam; penghapusan blacklist dan daftar hadiah; pembebasan tahanan dan mengakhiri propaganda beracun adalah sebagian langkah-langkah awal yang diperlukan untuk perdamaian. Perdamaian menjadi layak hanya bila cara-cara praktis perdamaian diidentifikasi dan dinilai.

Kantor Politik Imarah Islam Afghanistan adalah satu-satunya entitas yang berwenang dan bertanggung jawab yang ditugaskan oleh Imarah Islam untuk melaksanakan perundingan. Isu yang berkaitan dengan asing, terutama Amerika Serikat, harus langsung dibahas antara Imarah Islam dan Amerika Serikat, tetapi untuk masalah yang berkaitan dengan Afghanistan, Imarah Islam percaya, Afghanistan memiliki kesiapan dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah ini sendiri.

Imarah Islam menganggap bahwa melayani rakyat Afghanistan adalah kewajiban mereka – seperti yang dipersyaratkan oleh iman dan kesadaran hati nurani. Imarah Islam berkomitmen untuk menjaga kegiatan sipil; untuk menerapkan kebebasan berbicara dan hak-hak perempuan dalam aturan Islam, kepentingan dan nilai-nilai masyarakat Afghanistan.

Imarah Islam menganggap bertanggung jawab untuk memberikan akses pendidikan bangsa kepada anak-anak dan melindungi dan membangun instalasi dan aset manfaat publik Afghanistan. Imarah Islam mendukung semua proyek yang bermanfaat bagi publik termasuk proyek TAPI yang ditujukan untuk mencapai kemajuan negara, serta kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Jihad Imarah Islam difokuskan untuk mengakhiri pendudukan asing dan membawa sistem Islam (Syariat). Imarah Islam tidak ingin mencampuri urusan orang lain, juga tidak menggunakan tanah mereka untuk menyakiti orang lain, atau mengizinkan orang lain untuk mencampuri urusan mereka. Imarah Islam menginginkan hubungan baik dengan dunia atas dasar saling menghormati. Imarah Islam tidak menentang hukum internasional yang tidak bertentangan dengan aturan Islam dan kepentingan serta nilai-nilai Islam.

Imarah Islam mendesak masyarakat dunia untuk berdiri bersama rakyat Afghanistan dan Imarah Islam dalam perjuangan mereka merestorasi kemerdekaan negara. Penjajah (koalisi Internasional) harus meninggalkan Afghanistan dan memberikan rakyat Afghanistan kesempatan untuk menentukan nasib mereka sendiri; menghindari propaganda sia-sia; memberikan Imarah Islam hak untuk memiliki wewenang dan terakhir, untuk berbicara langsung dengan Imarah Islam membahas resolusi dan pengentasan masalah.

Deddy | Al Emarah News | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.