DUNIA (Jurnalislam.com) – Ratusan ribu orang menandatangani petisi di dunia maya, mendesak Google untuk mengembalikan Palestina pada layanan peta setelah mesin pencari yang paling sering digunakan di dunia itu berada di bawah kritik keras menyusul keputusannya menghapus Palestina dari aplikasi Google Maps-nya, World Bulletin melaporkan Rabu (10/08/2016).
Jika Anda mencoba mencari ‘Palestina’ di aplikasi Google Maps, Anda akan diarahkan ke Gaza atau Yerusalem bukannya menunjukkan seluruh negara dengan nama Palestina.
Lebih dari 150.000 orang telah menandatangan petisi Change.org berjudul “Google: Put Palestine on your maps” (“Google: Masukan Palestina pada peta Anda”) pada hari Senin, menuduh Google Maps “melibatkan diri dalam pembersihan kaum Muslim oleh pemerintah Israel terhadap Palestina” baik sengaja atau tidak sengaja. Petisi, yang disusun oleh Zak Martin, mengecam penghilangan nama negara pengamat non-anggota PBB di peta sebagai “penghinaan pedih” bagi Palestina.
Masyarakat internasional menuntut Google membalikkan tindakannya sejak 25 Juli ketika menghapus nama Palestina sepenuhnya dari aplikasi peta dengan menunjuk semua wilayah Palestina sebagai Israel. Para wartawan berpendapat keputusan kontroversial Google yang bertentangan dengan semua norma dan konvensi internasional tersebut sama dengan menyangkal hak Palestina atas tanah air dan dirancang hanya untuk memalsukan sejarah dan geografi.
Israel terus bertindak dengan impunitas dan secara ilegal telah menjajahi Negara Palestina selama beberapa dekade. Mereka tidak hanya mencuri tanah Palestina tetapi juga sumber daya dengan pelanggaran hak asasi manusia berat dan merupakan satu-satunya proyek pelanggaran hak dan penjajahan yang berkelanjutan, yang sedang berlangsung di dunia.
Deddy | World Buletin | Jurnalislam