Ratusan Petugas Pemerintah Afghanistan Tewas dan Terluka dalam Serangan Bom di Kabul

Ratusan Petugas Pemerintah Afghanistan Tewas dan Terluka dalam Serangan Bom di Kabul

KABUL (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 246 personil militer termasuk petugas telah menjadi korban dalam serangan martir terbaru selama serangkaian Operasi Mansoori di ibukota Afghanistan, Kabul, lansir Al-Emarah News, Sabtu (27/1/2018).

Wartawan Al-Emarah mengatakan seorang pejuang Taliban dari unit syahid Imarah Islam Afghanistan, Salahuddin dari provinsi Kandahar pada hari Sabtu siang mengemudikan kendaraannya yang penuh dengan bahan peledak di daerah dekat gedung lama kementerian dalam negeri dan meledakkannya di pos pemeriksaan kedua di dekat pintu masuk kementerian dalam negeri setelah melewati pos pemeriksaan pertama.

Targetkan Pertemuan Asing, 5 Mujahidin Taliban Kepung Hotel Intercontinental di Kabul

Daerah tersebut telah diawasi selama sepekan terakhir karena operasi tersebut akan berlangsung dan serangan hari ini adalah hal yang benar pada saat yang tepat karena pejabat, staf, petugas dan personil militer kementerian dalam negeri berkumpul saat makan siang dekat dengan lokasi serangan.

Sementara Anadolu Agency melaporkan, sekitar pukul 12.50 siang waktu setempat (0820GMT), sebuah ambulans yang dilengkapi dengan bahan peledak diledakkan di pintu masuk Kementerian Dalam Negeri, dekat dengan Alun-alun Sadarat selama jam sibuk siang hari. Korban tewas terus meningkat. Kementerian Dalam Negeri mengumumkan di malam hari bahwa hingga 95 orang telah hilang. Nusrat Rahimi, wakil juru bicara Kementerian Perindustrian, mengatakan lebih dari 150 orang telah terluka.

Departemen Pendidikan Afghanistan Senang Taliban Kendalikan 219 Sekolah di Provinsi Herat

Menurut Al Emarah, sebanyak 246 personil musuh dan petugas termasuk di antara mereka yang tewas dan menderita luka-luka dalam serangan, yang terjadi setelah operasi Helmand yang menewaskan sejumlah besar pasukan boneka tersebut.

Operasi martir Sabtu merupakan pembalasan atas serangan udara musuh terhadap warga sipil yang tidak berdaya, menhancurkan rumah penduduk dan menculik mereka.

Bagikan