ALQUDS (Jurnalislam.com) – Tentara penjajah Israel menangkap lima warga Palestina di Gerbang Al-Raha, Kompleks Masjid Al-Aqsa, Kamis (10/10/2019) kemarin.
Kantor berita Palestina Safa melaporkan, semua orang yang menyaksikan peristiwa itu dilarang untuk mendokumentasikan apapun.
Peristiwa itu dipicu oleh ratusan pemukim Yahudi yang dikawal polisi Israel menyerbu kompleks Al-Aqsa dari Gerbang Al-Mughrabi dan bertindak provokatif.
“Sekitar 159 pemukim Yahudi memasuki kompleks Al-Aqsa,” kata Otoritas Wakaf Keagamaan Jerusalem (sebuah lembaga yang dikelola Jordania untuk mengawasi situs Muslim dan Kristen di Al-Quds) dalam sebuah pernyataan.
شرطة الاحتلال تقتحم مصلى باب الرحمة داخل المسجد الأقصى وتزيل القواطع الخشبية وخزانة الأحذية pic.twitter.com/kGrf1bTEox
— وكالة شهاب للأنباء (@ShehabAgency) October 10, 2019
انظروا لشرطة الاحتلال لديهم وظيفة أخرى
سرقة الحواجز الخشبية وخزانة الأحذية من داخل مصلى #باب_الرحمة في #الأقصى pic.twitter.com/I0JVY3f63l— Alyateema (@AlaqsaLion) October 10, 2019
Direktur Masjid Al-Aqsa Sheikh Omar Al-Kiswani mengatakan kepada Safa: “Ada hasutan yang jelas oleh Israel, dan program sistematis untuk mengubah realitas di Al-Aqsa dan memaksakan realitas baru di dalamnya dengan kekuatan bersenjata.”
Dilaporkan juga bahwa telah terjadi “peningkatan eskalasi” dalam kunjungan pemukim Yahudi Israel dan “seruan ekstremis untuk menyerbu Al-Aqsa selama liburan Yahudi di tengah pembatasan ketat yang diberlakukan oleh otoritas pendudukan di Palestina.”
Gerbang Al-Rahma (Gerbang Rahmat), sebuah aula besar yang merupakan bagian dari Gerbang Al-Dhahabi (Gerbang Emas), ditutup dengan rantai dan kunci oleh pasukan Israel pada tahun 2003 selama Intifada Kedua.
Pada bulan Februari tahun ini, ratusan jamaah Palestina memprotes penutupan dan memasuki Gerbang Al-Rahma, membuka kembali gerbang dan berdoa di dalamnya.
Israel merespons dengan menangkap sekitar 60 warga Palestina dari rumah mereka, dan menahan Kepala Wakaf Yerusalem Syekh Abdel Azeem Salhab dan wakilnya Sheikh Najeh Bkeirat.