HOUSTON (Jurnalislam.com) – Sebuah organisasi non-profit IslamInSpanish akan membuka sebuah Islamic Center hari Sabtu di Houston yang akan membantu mendidik etnis Latin tentang Islam di Spanyol. Setelah banyak pertimbangan, mereka memutuskan untuk membangun Masjid Spanyol pertama di Amerika Serikat, lansir vivala.com Sabtu (30/01/2016).
Satu-satunya pusat berukuran lebih dari 460 m2 termasuk sebuah masjid, museum, ruang duduk, showroom informasi, aula serba guna, dan studio seni yang bertujuan untuk menyiarkan dan live streaming program Spanyol. Seluruh produksi juga akan tersedia secara online.
"Inti yang menginspirasi IslamInSpanish adalah menanggapi kebutuhan informasi tentang Islam di Spanyol," kata CEO Jaimie Mujahid Fletcher, seorang Kolombia-Amerika yang mendirikan organisasi tersebut, "Keluarga saya memiliki banyak pertanyaan ketika saya menjadi Muslim. Ini adalah sesuatu yang asing bagi banyak etnis Latin."
Setelah masuk Islam dan untuk membantu ayahnya memahami agama di Spanyol – dimana tidak ada buku atau materi audio – Fletcher, yang memiliki latar belakang multimedia dan film mulai membuat audio menerjemahkan buku-buku tentang Islam. Salah satu usaha menciptakan CD yang dimulai untuk mendidik keluarga Fletcher dan bibi istrinya yang skeptis, berubah menjadi mendistribusikan audio books di seluruh negara. Tidak lama setelah itu, Fletcher kemudian diundang untuk berbicara di konferensi, universitas, dan berbagai tempat ibadah.
IslamInSpanish kemudian mulai memiliki acara sendiri dan mulai bertemu dengan ratusan orang Latin berbahasa Spanyol yang benar-benar tertarik dan ingin tahu tentang Islam.
"Kami menciptakan identitas baru. Ini adalah subkultur harfiah, Muslim Latino," kata Fletcher yang menyadari sudah waktunya untuk menciptakan sebuah pusat bagi semua orang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kurangnya bahan dan tidak adanya masjid berbahasa Spanyol menyulitkan etnis Latin untuk benar-benar belajar tentang agama.
"Ada kebutuhan besar untuk memiliki sebuah pusat," tambah Fletcher. Kami bertanya kepada masyarakat apakah mereka merasa membutuhkan tempat dan semua orang mengangkat tangan mereka dan berkata ya. Untuk mualaf Latino, mereka banyak yang merasa terasing dari keluarga mereka yang mungkin berpikir mereka meninggalkan budaya mereka untuk menjadi Muslim dan bahkan mereka merasa terasing di masjid-masjid di mana sebagian besar orang-orang berbahasa Arab.
Tapi pusat tersebut tidak hanya terdiri dari masjid, ia juga akan menampilkan pameran tentang sejarah Islam di Amerika Latin, bersama dengan studio seni negara di mana mereka akan menyiarkan dan streaming program Spanyol secara live. Orang-orang yang tidak mampu mengunjungi pusat akan dapat mengakses informasi langsung secara online.
Deddy | Vivala.com | Jurnalislam