Pulang dari Majelis Umum PBB Amir Qatar Disambut Ribuan Ekspatriat

Pulang dari Majelis Umum PBB Amir Qatar Disambut Ribuan Ekspatriat

DOHA (Jurnalislam.com) – Ribuan orang berkumpul di Doha tengah untuk menyambut kembali amir Qatar menyusul perjalanannya di Eropa dan Majelis Umum PBB, menunjukkan persatuan Qatar setelah krisis diplomatik empat bulan di Teluk.

Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani kembali ke ibukota Qatar pada hari Ahad (24/9/2017) setelah mengakhiri lawatan pertamanya di luar negeri sejak krisis besar meletus pada 5 Juni ketika sebuah kelompok Arab yang dipimpin Saudi memutuskan hubungan dengan Qatar dan memberlakukan blokade darat, laut dan udara terhadap Qatar.

Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir menuduh Qatar mendukung “terorisme”, sebuah tuduhan yang ditolak keras Doha.

Delegasi Amerika Serikat Kunjungi Qatar, Ini Permintaannya

Hashem Ahelbarra dari Al Jazeera mengatakan bahwa ribuan orang Qatar dan anggota komunitas ekspatriat telah berkumpul di tepi pantai Doha, yang dikenal sebagai Corniche, untuk menyambut amir saat iring-iringan mobilnya lewat.

“Ini adalah saat yang sangat penting bagi masyarakat Qatar,” Ahelbarra, melaporkan dari Corniche, mengatakan.

“Bagi mereka ini adalah pertunjukan persatuan dan juga sebuah pesan kepada masyarakat internasional terlepas dari fakta bahwa sebuah blokade diberlakukan di negara tersebut, mereka terus berjuang untuk apa yang mereka anggap sebagai hak sah untuk mempertahankan kedaulatan Qatar.”

Pertunjukan persatuan juga ditujukan untuk menyangkal rumor dari media teluk lain bahwa Qatar sedang mencari perubahan kepemimpinan.

“Pertunjukan semangat gairah dan patriotik di kalangan kaum Qatar ini sungguh belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Ahelbarra.

Sultan Barakat, direktur Pusat Studi Konflik dan Kemanusiaan di Institut Doha, mengatakan bahwa rasanya “seolah-olah setengah dari Doha” berada di jalan.

“Saya belum pernah melihat yang seperti itu dalam hal lalu lintas,” katanya kepada Al Jazeera.

“Secara umum, melihat gambar hari ini akan mendorong mereka [negara-negara pemblokir] untuk berpikir dua kali mengenai masalah khusus ini,” tambahnya.

“Sudah sekitar 110 hari ini dan belum ada perasaan terbelah dalam masyarakat dan bagi saya semua orang tampak sangat terikat di belakang amir.”

Sebarkan Informasi Palsu, Kementerian Transportasi Qatar Bantah Laporan Media Saudi

Berbicara di Majelis Umum PBB di New York pada hari Selasa, Sheikh Tamim mengatakan bahwa negara-negara yang menerapkan “blokade tidak adil” di Qatar berusaha untuk mengacaukan sebuah negara yang berdaulat.

“Saya berdiri di hadapan Anda sementara negara saya dan rakyat saya terkena blokade yang terus-menerus dan tidak adil yang diberlakukan sejak 5 Juni oleh negara-negara tetangga,” katanya, menanyakan apakah ini bukan definisi “terorisme”.

Sebelumnya, amir tersebut telah bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin, di mana dia mengatakan bahwa dia siap untuk duduk di meja perundingan untuk menyelesaikan krisis regional.

Sheikh Tamim juga mengadakan diskusi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang meminta negara-negara pemblokir untuk mencabut embargo di Qatar secepat mungkin.

Bagikan