TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Ribuan umat Islam Tasikmalaya yang tergabung dalam Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Almumtaz) berunjuk rasa damai di depan Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jumat (27/01/2023). Unjuk rasa bertajuk Tasik Usik – Aksi Bela Al-Quran itu sebagai bentuk kecaman atas pembakaran mushaf Al-Quran oleh politisi Swedia Rasmus Paludan beberapa waktu lalu.
Dalam aksinya, Ketua Almumtaz Hilmi Afwan menegaskan, pihaknya mengutuk keras tindakan penghinaan tersebut dan menuntut pemerintah Swedia untuk bertindak tegas.
Ia menilai, pemerintah Swedia tidak mengambil langkah preventif dan kuratif atas perilaku warganya yang menyerang Islam dan umat Islam.
“Mendesak Pemerintah Swedia agar mengambil langkah tegas dan tuntas atas perbuatan warganya yang telah melanggar HAM tentang kebebasan beragama,” tegas Hilmi.
Pihaknya juga mendesak PBB untuk bertindak terhadap Pemerintah Swedia. Hilmi menukil Resolusi PBB tanggal 15 Maret 2022 yang menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia.
Selain itu, Almumtaz juga mendesak pemerintah Indonesia untuk memanggil Duta Besar Swedia dan mengambil sikap tegas.
“Bila perlu mem-persona non grata-kan Dubes Swedia,” tegasnya.
Hilmi juga mengajak umat Islam untuk terus menyuarakan aspirasi ketersinggungan atas penistaan ini.
“Almumtaz berharap umat manusia akan lebih tertarik untuk mempelajari Al-Qur’an. Khusus unt0uk umat Islam, ALMUMTAZ mengimbau agar lebih banyak mempelajari dan mengenal keindahan serta kesempurnaan Al-Quran untuk menanamkan keimanan yang mantap terhadap Al-Qur’an sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya.