Potensi Pasar Modal Syariah Masih Tinggi

Potensi Pasar Modal Syariah Masih Tinggi

JAKARTA(Jurnalislam.com)– Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi dalam pengembangan industri pasar modal syariah. Sektor ini menunjukkan kemajuan sejak reksa dana syariah pertama kali hadir pada 1997 hingga diakui dunia internasional dengan penghargaan TheBest Islamic Capital Market Award dari Global Islamic Finance Awards (GIFA) pada 2019 dan 2020.

Pasar modal syariah juga sudah diberikan landasan kehalalan yang kuat oleh fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Namun, potensi dan perkembangan tersebut belum diimbangi dengan keyakinan masyarakat terhadap kehalalan pasar modal syariah sehingga masih banyak masyarakat yang enggan untuk berinvestasi.

“Saya kerap menyampaikan pentingnya sosialisasi dan edukasi yang intensif untuk meningkatkan literasi masyarakat, terutama mengenai kehalalan pasar modal syariah,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menjadi salah satu narasumber dalam Video Seri Sejarah Pasar Modal Syariah, di Jakarta, Selasa (12/04/2022).

Wapres lebih jauh menjelaskan bahwa landasan fikih yang dipergunakan DSN-MUI terkait pasar modal syariah ini yaitu hukum dalam bemuamalah adalah boleh, sepanjang tidak ada dalil yang melarang atau mengharamkannya.

“Sedangkan yang dilarang menurut syariah juga sudah jelas, yaitu yang mengandung unsur gharar, riba, maisir, risywah, maksiat, dan kezaliman, serta kegiatan yang sifatnya spekulatif dan manipulatif,” jelasnya.

Sejalan dengan upaya perluasan sosialisasi dan edukasi kehalalan pasar modal syariah, Wapres menjelaskan program video learning yang dikembangkan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi langkah strategis untuk membangun pemahaman masyarakat sejak dini terhadap pasar modal syariah. Mengingat, program ini menyasar generasi muda sebagai calon investor masa depan.

“Program video learning ini menjadi salah satu ikhtiar untuk meningkatkan pemahaman dan literasi tentang keuangan syariah sedini mungkin kepada masyarakat luas, khususnya pelajar dan mahasiswa,” ucap Wapres.

“Langkah ini merupakan tahapan yang strategis bagi pengembangan pasar modal syariah di masa mendatang,” imbuhnya.

Wapres menambahkan, dengan pemahaman yang mendalam dari sumber yang kredibel, diharapkan generasi muda mulai berminat untuk melakukan investasi di pasar modal syariah.

“Kepada generasi muda, saya berpesan, mulailah belajar berinvestasi. Namun, dalam berinvestasi terlebih dahulu harus memahami secara mendalam, khususnya terkait pasar modal syariah,” pesan Wapres.

Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa kemajuan teknologi saat ini telah memberikan kemudahan dalam melakukan pembelajaran dan mendapatkan informasi yang akurat dalam berinvestasi.

“Untuk mendapatkan informasi yang valid, generasi muda harus memperoleh dari sumber yang kredibel,” tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Wapres mengapresiasi MES, OJK, dan partisipan dalam pembuatan Video Learning Modul Pasar Modal Syariah, dan mengajak semua pihak yang terkait untuk memperluas literasi keuangan syariah, khususnya pasar modal syariah.

“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk dapat berkontribusi dalam upaya peningkatan literasi keuangan syariah secara lebih luas lagi,” ujar Wapres.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ketua Umum MES Erick Thohir menyatakan komitmen dan dukungannya terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, termasuk dalam mengedukasi generasi muda mengenai sejarah perjalanan 25 tahun pasar modal syariah di Indonesia.

“Bukti dari perjalanan, pengalaman, dan sejarah pasar modal syariah ini tentunya harus kita teruskan hingga generasi berikutnya,” ungkap Erick.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Hoesen dalam sambutannya menerangkan, Video Edukasi dan Sejarah Pasar Modal Syariah yang diproduksi OJK dan MES menjadi terobosan untuk memperkaya literatur atau referensi seputar pasar modal syariah yang berjumlah sangat terbatas. Video tersebut terdiri atas 13 seri video edukasi pasar modal syariah dan 8 seri video sejarah pasar modal syariah yang sekaligus melengkapi buku modul pasar modal syariah yang telah dikeluarkan OJK pada 2019.

“Video edukasi dan sejarah ini merupakan salah satu terobosan dalam upaya peningkatan literasi keuangan, khususnya di industri pasar modal syariah yang dilakukan melalui media visual,” papar Hoesen.

Sebagai informasi, peluncuran Video Edukasi dan Sejarah Pasar Modal Syariah dimaksud dirangkai dengan Talkshow “25 Tahun Perjalanan Pasar Modal Syariah Indonesia”.

Hadir pula dalam peluncuran tersebut, Ketua Badan Pengurus Harian DSN-MUI Hasanuddin, Dewan Pakar PP MES Iwan Prijono Pontjowinoto, Akademisi Junino Jahja, dan Sekretaris Jenderal PP MES Iggi Haruman Achsien.

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi.

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.