BEIRUT (Jurnalislam.com) – Perdana menteri Libanon mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Ahad bahwa memberikan solusi untuk senjata Hizbullah adalah masalah regional dan Lebanon “saya tidak dapat berbuat apa-apa mengenai masalah ini”, Anadolu Agency melaporkan, Senin (27/11/2017).
Perdana Menteri Libanon Saad Hariri mengatakan kepada sebuah majalah Saudi bahwa dia menyalahkan Iran karena menggunakan Hizbullah untuk mengacaukan Lebanon.
Menlu Arab Terkejut, Lihat Makar Hizbullah atas Saudi Dibiarkan Pemerintah Libanon
“Solusi untuk senjata Hizbullah adalah solusi regional, bukan solusi domestik. Untuk itu, kami [Lebanon] tidak dapat berbuat apa-apa tentang masalah ini.”
“Hizbullah tidak memiliki kemampuan untuk mengelola sebuah negara. Kekuatan itu berasal dari senjata yang disediakan oleh Iran,” Hariri menambahkan.
Ketegangan Meningkat, Pemimpin Syiah Hizbullah Bantah Tuduhan Menlu Arab Saudi
Dia juga menolak pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani bahwa tidak ada keputusan yang bisa dibuat di Lebanon tanpa keterlibatan Iran.
“Rouhani tidak bisa melakukan intervensi terhadap apa yang ingin kita lakukan di Lebanon,” kata Hariri.
Mengenai perang bertahun-tahun di Suriah, perdana menteri mengatakan bahwa keputusan Rusia untuk campur tangan di Suriah tidak ada hubungannya dengan kejatuhan Bashar al-Assad.
“Iran telah meminta intervensi dari Rusia setelah mereka gagal di Suriah,” tambahnya.
Iran Dibalik Pembantaian Aleppo
Pada tanggal 4 November, Hariri mengumumkan pengunduran dirinya dalam pidato di televisi dari Arab Saudi, menuduh Iran dan sekutu Libanonnya Hizbullah menaburkan “hasutan” di wilayah tersebut dan “campur tangan” dalam urusan Arab.
Dia juga mengisyaratkan dugaan ada rencana untuk pembunuhan dirinya.
Arab Saudi, pelindung politik Hariri sejak lama, adalah musuh bebuyutan Iran di wilayah tersebut. Riyadh mendukung oposisi bersenjata Suriah sementara Iran dan milisi Syiah Hizbullah sama-sama mendukung rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad di Suriah.