Perundingan Damai Tidak Tercapai, Koalisi Arab Kembali Serang 20 Posisi Syiah Houthi di Yaman

YAMAN (Jurnalislam.com) – Serangan yang dipimpin Saudi menargetkan lebih dari 20 posisi milisi Houthi di Yaman pada Ahad (21/06/2015) malam, menurut warga.

Tiga serangan dilaporkan terjadi di bandara internasional yang dikuasai Houthi di Aden, serta serangan di provinsi Hajja di sepanjang perbatasan Yaman dengan Arab Saudi, menurut kantor berita Reuters. Milisi Houthi telah berulang kali bentrok dengan pasukan Saudi di perbatasan tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Sebuah koalisi militer yang dipimpin Saudi telah membom posisi  pemberontak Houthi selama tiga bulan untuk memulihkan pemerintah Yaman yang saat ini berada di pengasingan.

Houthi merebut ibukota Sanaa pada bulan September dan menyebar ke seluruh negeri dalam serangan yang mereka anggap sebagai revolusi melawan Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi. Houthi berperang melawan  Presiden Hadi, yang kemudian diasingkan ke Riyadh, lalu mendapatkan perlawanan dari faksi jihad AQAP, faksi suku dan kelompok lainnya.

Syiah Houthi bersekutu dengan Presiden Yaman yang digulingkan Ali Abdullah Saleh, yang masih banyak memiliki loyalitas tentara.

Menteri Luar Negeri Yaman pada hari Jumat mengatakan bahwa pembicaraan yang membawa pihak yang berperang duduk bersama-sama di Jenewa berakhir tanpa mencapai kesepakatan apapun, menyalahkan delegasi Houthi yang didukung Iran karena menghambat pembicaraan dan seperti "Hantu", Al Arabiya News Channel melaporkan.

Riyad Yassin juga mengatakan tidak ada kesepakatan tentang apakah akan diadakan perundingan putaran kedua di kota Swiss.

"Tidak ada kesepakatan," kata utusan khusus PBB untuk Yaman, diplomat Mauritania, Ismail Ould Cheikh Ahmed, yang menambahkan bahwa jika babak baru perundingan diadakan, kesepakatan gencatan senjata dapat dicapai "segera."

Tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk pembicaraan baru, katanya. Lebih dari 2.600 orang telah tewas sejak koalisi yang dipimpin Saudi memulai serangan udara pada bulan Maret, menurut PBB.

 

Deddy | Al Arabiya News | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.