Penyelidikan Senjata Kimia di Douma Tertunda, Menteri Pertahanan AS Berang

Penyelidikan Senjata Kimia di Douma Tertunda, Menteri Pertahanan AS Berang

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis berang dengan mengatakan pada hari Rabu (18/4/2018) bahwa rezim Suriah bertanggung jawab atas tertundanya inspektur mencapai situs-situs yang dilaporkan terkena serangan senjata kimia, serangan bom yang mereka gunakan lebih dari sepekan lalu, Al Arabiya News Channel melaporkan Kamis (19/4/2018).

“Kami sangat sadar akan perbuatan rezim terhadap delegasi itu sehingga berakibat keterlambatan, tetapi kami juga sangat sadar tentang bagaimana mereka beroperasi di masa lalu dan menyegel apa yang telah mereka lakukan dengan menggunakan senjata kimia,” kata Mattis sebelum dimulainya pertemuan dengan rekannya dari Qatar.

“Dengan kata lain, menggunakan jeda setelah serangan seperti itu untuk mencoba membersihkan bukti sebelum tim investigasi masuk. Jadi sangat disayangkan mereka tertunda,” tambah Mattis.

Mattis telah mendorong kembali terhadap laporan pada hari Rabu mengatakan dia tidak berhasil mendesak Presiden Donald Trump untuk mencari persetujuan kongres menjelang serangan udara pekan lalu di Suriah.

Dihadang Serangan Bersenjata, Ternyata Tim Penyelidik Senjata Kimia Belum Tiba di Douma

Mengutip pejabat militer dan administrasi anonim, New York Times mengatakan Mattis telah merekomendasikan Trump mendapat lampu hijau dari anggota parlemen sebelum meluncurkan serangan rudal jelajah hari Jumat terhadap tiga sasaran yang menurut Pentagon terkait dengan program senjata kimia Suriah Bashar al-Assad.

“Saya tidak tahu dari mana cerita itu berasal,” kata Mattis kepada wartawan.

“Saya tidak ingat kegiatan pekan lalu saya sendiri.”

Para pemeriksa senjata kimia sedang menunggu untuk dapat masuk ke Douma, yang terletak dekat Damaskus, untuk menyelidiki serangan gas kimia pada 7 April yang memicu serangan balasan yang dipimpin AS pekan lalu.

Bagikan