Pemerintah Pusat Italia Blokir Peraturan ‘Anti Masjid’ Yang Akan Digulirkan Pemerintah Daerah

ITALIA (Jurnalislam.com) – Pemerintah Italia berencana membatalkan peraturan bangunan baru untuk wilayah Lombardy, wilayah yang paling padat penduduknya.

Peraturan, yang dikenal sebagai hukum "anti-masjid" tersebut akan membuat masjid baru hampir mustahil untuk dibangun di Lombardy. Peraturan tersebut telah disetujui oleh kelompok sayap kanan yang mendominasi dewan daerah Lombardy pada akhir Januari.

Kritikus mengecam langkah diskriminatif yang terang-terangan di wilayah utara tersebut, yang juga meliputi ibukota Milan. Pemerintah yang dipimpin Perdana Menteri Matteo Renzi dari kelompok kiri-tengah mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah memutuskan untuk mengajukan aturan baru tersebut ke Mahkamah Konstitusi untuk diperiksa, Kantor berita AFP melaporkan.

Berdasarkan peraturan “anti masjid” itu, siapa pun yang ingin membangun tempat ibadah baru bagi agama yang tidak diakui secara resmi oleh negara harus tunduk pada sejumlah aturan khusus, mulai dari ukuran fasilitas parkir, hingga bentuk luar bangunan.

Islam adalah satu-satunya agama besar yang tidak diakui oleh negara Italia, sehingga aturan baru itu terlihat sebagai aturan yang khusus ditujukan untuk lebih dari satu juta Muslim Italia.

Kritikus mengatakan bahwa undang-undang tersebut melanggar konstitusi Italia dengan beberapa alasan dan pasti akan dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi.

Hakim diharapkan untuk mempertimbangkan beberapa hal, seperti: apakah langkah-langkah baru tersebut melanggar jaminan kebebasan beragama, apakah wilayah tersebut melampaui wewenangnya dengan mengatur hubungan antara negara dan agama, dan apakah undang-undang baru tersebut mengakibatkan terlalu banyak kebijaksanaan baru yang harus diatur oleh walikota setempat.

Di bawah satu ketentuan hukum di wilayah Lombardy, walikota setempat yang tidak senang dengan pembangunan masjid baru boleh berusaha untuk menyelenggarakan suatu referendum lokal sebelum memberikan atau menolak izin.

Peraturan tersebut juga menetapkan bahwa dimensi dan proporsi arsitektur tempat ibadah baru harus sesuai dengan tata ruang wilayah Lombardy – persyaratan tertulis tersebut tampaknya muncul untuk memblokir rencana pembangunan menara ramping-tinggi yang merupakan bagian dari masjid.

Keputusan pemerintah Renzi untuk memblokir rencana pemerintah daerah wilayah Lombardy mendapat tanggapan pedas dari Matteo Salvini, pemimpin Liga Utara dari kelompok kanan yang terang-terangan anti-Islam.

"Renzi dan [Menteri Dalam Negeri] Alfano adalah Imam baru," Salvini menulis di halaman Facebook-nya. Liga Utara adalah kekuatan dominan dalam koalisi yang memimpin wilayah Lombardy.

 

Deddy | Aljazeera | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.