Temuan Terbaru PBB: Tentara Myanmar juga Menyembelih Bocah Muslim Rohingya

Temuan Terbaru PBB: Tentara Myanmar juga Menyembelih Bocah Muslim Rohingya

MYANMAR (Jurnalislam.com) – Pasukan pemerintah Myanmar telah terbukti melakukan pembunuhan dan pemerkosaan massal terhadap Muslim Rohingya dan membakar desa-desa sejak Oktober dalam operasi militer yang mengandung sejumlah kejahatan terhadap kemanusiaan dan kemungkinan pembersihan etnis, menurut PBB, Aljazeera melaporkan, Jumat (03/02/107)

“Daerah yang termasuk dalam wilayah operasi militer kemungkinan terjadi ratusan kematian,” laporan dari kantor hak asasi manusia PBB mengatakan, mengacu pada tindakan keras militer yang diluncurkan setelah terjadi serangan terhadap sebuah pos militer.

Zeid Raad al-Hussein, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, mengatakan bahwa pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi berjanji pada hari Jumat untuk menyelidiki laporan tersebut.

“Dia memberitahu saya bahwa penyelidikan akan diluncurkan. Dia mengatakan bahwa mereka akan memerlukan informasi tambahan,” katanya.

Laporan, yang didasarkan pada wawancara dengan 204 pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh, menceritakan pelanggaran mengerikan yang diduga dilakukan oleh anggota militer Myanmar atau pasukan sipil yang bekerja bersama tentara dan polisi pemerintah.

Dari 101 perempuan yang diwawancarai, lebih dari setengah mengatakan mereka telah diperkosa atau diserang secara seksual.

Beberapa wanita mengatakan kepada para penyelidik PBB bagaimana anak-anak mereka, termasuk bayi yang baru lahir, terinjak-injak atau disembelih sampai mati.

Militer juga dituduh menembaki orang-orang yang sedang melarikan diri dan membakar seluruh desa, serta “melakukan pemerkosaan besar-besaran dan sistematis serta kekerasan seksual; juga penghancuran makanan dan sumber makanan dengan sengaja”.

Tun Khin, seorang aktivis Rohingya, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa masyarakat internasional sekarang dibutuhkan untuk mengubah “pendekatan lunak” terhadap pemerintah Myanmar.

“Setiap hari muslim Rohingya menghadapi pelanggaran dan pembunuhan di luar hukum,” Khin, yang mengepalai Organisasi Muslim Rohingya Burma yang berbasis di Inggris, mengatakan.

“Dewan Keamanan PBB harus datang dengan resolusi yang mengikat kuat untuk mengambil tindakan terhadap pemerintah Myanmar,” katanya, menambahkan bahwa ia berusaha keras agar masalah tersebut diajukan di sana.

PBB mengatakan telah menerima laporan tiga anak berusia enam tahun atau lebih muda “disembelih dengan pisau”.

“Bayi berusia delapan bulan juga dilaporkan tewas sementara ibunya diperkosa oleh lima anggota militer,” kantor hak tersebut juga mengatakan, mengutip laporan saksi.

“Jenis kebencian apa yang bisa membuat seorang pria menusuk bayi yang menangis mencari susu ibunya,” kata kepala hak asasi manusia PBB Zeid Raad al-Hussein dalam pernyataan itu. “Jenis ‘operasi pembersihan’ Apa ini? Apa tujuan keamanan nasional yang mungkin bisa didapat oleh kekejaman ini?”

Warga Rohingya, berjumlah sekitar 1,1 juta, dibenci oleh banyak kalangan mayoritas Buddha Myanmar dan hidup dalam kondisi menyedihkan seperti di negara bagian Rakhine yang mayoritas Muslim di utara.

Yangon menolak mengakui Rohingya sebagai etnis minoritas, dan menggambarkan mereka sebagai imigran ilegal dari negara tetangga Bangladesh, meskipun banyak yang telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi.

Bagikan