PBB: IS Eksekusi Warga Sipil Secara Massal di Irak

PBB: IS Eksekusi Warga Sipil Secara Massal di Irak

MOSUL (Jurnalislam.com) – Kelompok pasukan Islamic State (IS) dilaporkan telah menembak dan membunuh sejumlah warga sipil di Mosul dalam beberapa hari terakhir, PBB mengatakan, saat menegaskan penemuan kuburan massal di kota terdekat Hammam al-Alil di mana lebih dari 100 mayat ditemukan, Al Jazeera melaporkan, Jumat (11/11/2016).

Dalam pernyataan yang diterbitkan Jumat merinci serangkaian eksekusi dan pelanggaran IS, kantor hak asasi manusia PBB mengatakan bahwa 40 orang dieksekusi oleh kelompok bersenjata pada Selasa karena “pengkhianatan dan melakukan kolaborasi” dengan pasukan Irak dan sekutu mereka selama operasi militer.

Mengenakan jumpsuits orange, mayat korban digantung di tiang listrik di beberapa daerah di sekitar Mosul, kata PBB.

Pada Rabu malam, IS dilaporkan menembak mati 20 warga sipil lainnya di pangkalan militer Ghabat di Mosul utara, juga atas tuduhan membocorkan informasi.

“Tubuh mereka juga digantung pada berbagai persimpangan di Mosul, dengan catatan yang menyatakan: ‘Keputusan eksekusi’ dan ‘ponsel digunakan untuk membocorkan informasi kepada Pasukan Keamanan Irak (the Iraqi Security Forces-ISF)’,” kata PBB.

Kantor hak asasi juga mengatakan kuburan massal di Hammam al-Alil di selatan Mosul tersebut hanya salah satu dari beberapa lahan pembunuhan IS.

Situs ini ditemukan pada hari Senin dan berisi sedikitnya 100 mayat, termasuk mantan perwira ISF dan tahanan IS, serta beberapa orang yang tewas saat memulai serangan anti-IS sejak awal operasi Mosul empat minggu lalu.

“Aku sudah berada di Erbil sejak awal operasi militer ini untuk merebut kembali kota Mosul dan kami telah mendokumentasikan ratusan eksekusi oleh IS,” Belkis Wille, juru bicara Human Rights Watch (HRW), mengatakan kepada Al Jazeera dari Erbil.

“Sayangnya kami tidak terkejut melihat kuburan massal seperti ini [di Hammam al-Alil]; itu pasti bukan satu-satunya.”

Badan HAM mengatakan mereka telah menerima laporan bahwa IS menimbun sejumlah besar bahan kimia di daerah-daerah sipil agar dapat digunakan sebagai senjata.

Sedikitnya empat orang tewas karena menghirup asap setelah IS mengupas dan membakar pabrik gas belerang al-Mishrag di Mosul pada 23 Oktober.

PBB juga mengatakan memiliki bukti yang dikumpulkan bahwa remaja dan anak laki-laki digunakan oleh IS sebagai pelaku bom bunuh diri selama serangan, sementara gadis-gadis muda dan perempuan dieksploitasi secara seksual oleh anggota kelompok bersenjata tersebut.

“Sejak 27 Oktober IS telah merelokasi perempuan yang diculik, termasuk perempuan Yazidi, ke kota Mosul dan ke kota Tel Afar,” kata badan hak asasi manusia dalam pernyataannya.

“Beberapa wanita dilaporkan ‘didistribusikan’ untuk pasukan IS sementara yang lain telah diberitahu bahwa mereka akan digunakan untuk mengiringi konvoi IS.”

Bagikan